geosurvey.co.id – PT PII, Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui skema pembiayaan inovatif di Indonesia, telah mencatatkan pencapaian signifikan dalam mendukung transformasi inklusif dan berkelanjutan.
Sejak didirikan 14 tahun lalu, PT PII telah berperan penting dalam meletakkan dasar bagi Indonesia untuk mencapai status negara maju.
Selama 10 tahun pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, PT PII telah berperan penting dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan menjaminkan 53 proyek dari berbagai sektor.
Hal ini merupakan hasil kolaborasi sektor publik dan swasta yang selama ini selalu mendukung perusahaan sebagai instrumen keuangan publik yang mampu mendukung kinerja keuangan nasional dan keuangan negara. Anggaran Belanja Negara (APBN) terjaga dengan baik dan penyediaan bagi masyarakat baik.
Ke-53 proyek PT PII ini memberikan dampak sosial dan ekonomi, dan di bidang jalan, telah dibangun 16 jalan tol sepanjang 991 km, pemeliharaan 10 jalan nasional sepanjang 520,07 km, dan penggantian 38 jembatan di 37 lokasi di seluruh Indonesia. pulau. . Untuk memperkuat konektivitas Java.
Di bidang komunikasi, kabel fiber lintas pulau dan satelit serba guna sepanjang 8.479 km untuk akses eksternal melalui Palpa Ring; Menghubungkan 149.400 titik layanan offline di Indonesia, termasuk wilayah terdepan dan tertinggal (3T). Di sektor air minum, 5,9 juta orang diberikan akses air minum melalui proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Kemudian di bidang konservasi energi telah disediakan 20.464 titik untuk meningkatkan pelayanan penerangan jalan raya di kawasan yang berteknologi hemat energi dan ramah lingkungan. Di bidang transportasi, terdapat layanan kereta api sepanjang 142 km dan fasilitas pengujian kendaraan juga ditingkatkan.
Total kapasitas pembangkit listrik di sektor ketenagalistrikan sebesar 2.428 MW. Dari total penyediaan untuk meningkatkan proporsi bauran energi terbarukan tersebut, sebanyak 388 MW dan 40.917 km digunakan untuk pemeliharaan dan perluasan jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah.
Selain itu, PT PII memegang neraca pangan dan industri strategis milik pemerintah (8.000 metrik ton gula dan 257.000 kiloliter minyak goreng); Pecepatan pelaksanaan prasarana dan sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB) dan Indonesia berkelanjutan; Listrik Berbiaya Rendah (ISLE).
Memasuki dekade kedua, PT PII berupaya mendorong keberlanjutan program pemerintah bagi negara-negara maju, salah satunya melalui infrastruktur untuk kehidupan yang lebih baik.
Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah mampu menarik investasi global melalui reformasi regulasi dan kebijakan fiskal untuk mendanai sektor-sektor strategis seperti infrastruktur yang disediakan oleh PT PII, salah satu instrumen keuangan pemerintah.
Berkat dukungan berbagai pihak dan kolaborasi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan, PT PII berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif selama 10 tahun berdirinya. Selain itu, auditor eksternal juga memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan PT PII.
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sotopo mengatakan, PT PII telah memberikan manfaat pada tahapan proyek multisektor dan infrastruktur sesuai Rencana Jangka Panjang (RJPP) perusahaan.
Sejalan dengan arah strategis ini, PT PII berfokus pada penguatan keberlanjutan proyek sesuai mandatnya saat ini, dan khususnya pada sektor-sektor yang mendukung upaya transisi energi dan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Selain itu, PT PII juga fokus menjamin Kerjasama Pemerintah Kecil dan Organisasi Usaha (KPBU), yang merupakan proyek percontohan untuk mengembangkan infrastruktur yang layak di setiap daerah.
Selama sepuluh tahun, PT PII telah memperkuat perannya dalam proses manajemen risiko pada tahap persiapan dan pelaksanaan proyek.
“Kami berharap disiplin ini dapat ditingkatkan dalam proses penjaminan yang ada untuk menjamin keberlangsungan proyek. Peran PT PII dalam manajemen risiko proyek diharapkan semakin diperkuat untuk menciptakan landasan menuju Indonesia maju.” untuk proyek KPBU, tetapi juga untuk pengaturan keuangan lainnya terkait visi dan misi PT PII,” tutup Sutopo.
Sampai saat ini PT PII menjamin; Melaksanakan berbagai inisiatif strategis untuk mencapai target kinerja termasuk di bidang persiapan dan dukungan proyek serta manajemen personalia dan risiko.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperluas cakupan penjaminan di luar konservasi energi hingga ke sektor infrastruktur dan lingkungan hidup. Hal ini untuk mendukung ekonomi hijau dengan menerapkan kerangka sosial dan tata kelola (ESG). (*)