geosurvey.co.id – Tiga fakta menarik akan mewarnai gelaran final BWF World Tour 2024 di Hangzhou, China pada 11-15 Desember.
Final Tur Dunia BWF bukan sembarang turnamen.
Sama seperti Olimpiade, tidak semua pemain bisa mencapai Final Tur Dunia BWF.
Pemain harus berada di delapan besar klasemen Race to Finals untuk lolos ke Final Tur Dunia BWF.
Pemain dengan poin terbanyak dapat tampil di Final Tur Dunia BWF.
Diambil dalam kurun waktu 12 bulan mulai 1 Desember 2023 sampai dengan 30 November 2024.
Apa saja tiga fakta menarik Final BWF World Tour 2024? Ganda Campuran Indonesia Dejan Bertinansya / Gloria Emanuel Witjaja bertanding melawan Feng Yan Che / Huang Dong Ping (China) pada babak 16 besar Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (25/4/2020). ) Tiga fakta menarik mewarnai gelaran final BWF World Tour 2024, saat Tejan/Gloria menyelamatkan kebanggaan ganda campuran Indonesia. (Dokumen PBSI) 1. Tejan/Gloria Selamatkan Kebanggaan Pasangan Campuran Indonesia
Fakta menarik pertama datang dari ganda campuran Tejan Ferdinandia/Gloria Emmanuela dan Vidja.
Siapa sangka Dejan/Gloria bisa lolos ke Final Tur Dunia BWF 2024 tanpa status pemain pelatnas.
Memang Tejan/Gloria berhasil menyelamatkan jiwa kembar campuran Indonesia.
Sepanjang sejarahnya, ganda campuran Indonesia hanya satu kali absen di final BWF World Tour, yakni edisi 2023.
Padahal, sejak pertama kali digelar pada 2008 hingga edisi 2022, kategori ganda campuran selalu menghadirkan wakil Indonesia.
Kini, Tejan/Gloria kembali merebut gelar ganda campuran Indonesia di Final Tur Dunia BWF 2024.
Semoga Dejan/Gloria bisa banyak bicara.
Atau melampaui prestasi Noa Withyando/Liliana Nasir yang finis kedua di BWF World Tour Finals 2008, lalu disebut BWF Super Series Masters Finals. 2. Indonesia mempunyai perwakilan di semua sektor
Fakta menarik kedua, Indonesia mempunyai perwakilan di semua sektor.
Selain Dejan/Gloria, lima wakil Indonesia juga siap merebut gelar BWF World Tour Finals 2024.
Yakni Jonathan Christie (Tunggal Putra), Gregoria Mariska Donjung (Tunggal Putri), dan Fabriana Tofuji Kusuma/Amalia Kahaya Prativi (Ganda Putri).
Serta dua pasangan putra, Fajr Alfian/Mohammed Ryan Artianto dan Saber Geryaman Gautama/Mo Reza Pahlavi Isfahani.
Pada praktiknya, Fajar/Rian cs berhasil mengulangi prestasi dua tahun lalu.
Di Final BWF World Tour 2022, Indonesia juga punya bahan peledak di segala medan. 3. Status konsolidasi dua peraih medali Olimpiade
Fakta menarik ketiga, Final BWF World Tour 2024 akan menjadi ajang pemersatu dua medali emas Olimpiade Paris 2024.
Yang kembali adalah Li Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan Chen Ching Chen/Jia Yi Fan (China).
Lee/Yang merupakan peraih medali emas ganda putra Olimpiade Paris 2024.
Sedangkan Chen/Jia merupakan pasangan putri peraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Usai Olimpiade Paris 2024, kedua pasangan resmi berpisah.
Lee memutuskan untuk pensiun.
Sedangkan Yang masih aktif di dunia bulu tangkis dan memiliki partner baru bernama Xiu Xiang Xie.
Berbeda dengan Li/Yang, Chen/Jia tidak dimodifikasi karena alasan pensiun.
Chen memutuskan untuk istirahat, artinya istirahat dari dunia bulu tangkis.
Masih aktif, Jia kemudian berganti pasangan dengan Zheng Yu, Li Wen Mei dan Zhang Shu Xian.
Namun, final Tur Dunia BWF 2024 akan kembali menampilkan Li/Yang dan Chen/Jia.
Pasalnya, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu otomatis lolos ke Final Tur Dunia BWF 2024.
Terlepas dari fakta menarik yang akan mewarnai final BWF World Tour 2024, para pecinta bulutangkis tanah air tentunya sudah tidak sabar untuk menyaksikan aksi beberapa pebulutangkis terbaik dunia.
Menarik ditunggu apakah wakil Indonesia bisa meraih gelar juara di BWF World Tour Finals.
Wakil Indonesia terakhir yang menjadi juara BWF World Finals adalah ganda putra Mohamed Ahsan/Hendra Setiwan.
Dalam kurun waktu tersebut, duo berjuluk The Daddies ini berhasil naik podium juara BWF World Tour Finals 2019.
(geosurvey.co.id/Isnaini)