geosurvey.co.id – Inilah hikmah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024.
Hari ini Senin 16/09/2024 merupakan hari lahirnya wujud terbaik Nabi Muhammad SAW 1446 H.
Merayakan Maulid Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW 2024, umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan gembira.
Termasuk umat Islam di Indonesia yang memiliki banyak tradisi merayakan Maulid Rasulullah pada tahun 2024.
Sebagai orang beriman, ada hal baik yang bisa dipetik dari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Lalu hikmah apa yang bisa dipetik dari perayaan Maulid Nabi 2024? 1. Untuk menikmati surga
Dalam komentar di kanal YouTube Tribunnews pada acara Dosen OASE UIN Raden Mas Said Surakarta, Susiyani mengatakan umat Islam akan menikmati peristiwa surga sejak lahirnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024.
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki menjelaskan dalam bukunya hikmah lahirnya Rasulullah.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad (sallallahu alayhi wassallam) didasarkan pada banyak riwayat hadis.
Padahal, jika seseorang bergembira atas kedatangan Rasulullah, maka ia akan bisa menikmati surga.
“Ada dalam kisah Abu Lahab, paman Nabi, yang sangat membenci dakwahnya, namun ia merasa lega di neraka (di akhirat, red.), karena ketika Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan mengabulkannya. nya damai, Abu Lahab sangat bahagia ketika saudaranya lahir. lagi,” kata Sousiani. Dikutip Senin (16/9/2024).
Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Dia sangat senang bisa membebaskan budaknya Zuwayba.” 2. Saatnya memperbaiki perilaku
Dalam komentar Kementerian Agama, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan salah satu upaya peningkatan pendidikan.
Yaitu dengan meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
Mengenang Maulid Nabi Muhammad SAW berarti mengingat apa yang ditinggalkannya atau peran yang dilakukannya semasa hidupnya. 3. Menunjukkan bukti kecintaan terhadap Rasulullah
Bukti rasa cinta kepada nabi dapat berupa laporan dari website Masjid Istiqlal yang dipersembahkan untuk hari lahir Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Seperti yang dia katakan:
“Barangsiapa mencintaiku, suatu saat dia akan bersamaku di surga” (HR. Imam Agung Thabarani).
Padahal bukti mencintai Allah Subhanahu Wataala adalah dengan melihat Sunnah Rasulullah (sallallahu alaihi wasallam), namun hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah Subhanahu Wataala dalam Al-Qur’an, Ayat Ali Imran 31: لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ Dan Tuhan
Katakanlah (Nabi Muhammad) Jika kamu mencintai Tuhan, ikutilah aku, Tuhan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran : 31).
(geosurvey.co.id/Muhammad Alvian Fakka)