geosurvey.co.id – Gempa Megathrus yang diprediksi BMKG berpotensi terjadi di Indonesia patut disikapi secara serius dengan memahami langkah mitigasinya.
Gempa megathrust adalah gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi, dimana salah satu lempeng tektonik bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya.
Dua lempeng bertabrakan dan bergerak maju sehingga menimbulkan tekanan yang melebihi gesekan antara kedua lempeng dan menimbulkan gempa besar.
Bencana gempa bumi dapat terjadi kapan saja, namun mitigasi yang dilakukan tentunya dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Dalam hal ini mitigasi dibagi menjadi tiga tahap sebelum, pada saat dan setelah terjadinya bencana yang dapat diikuti dan dilaksanakan.
Berikut tiga langkah mitigasi bencana untuk menghadapi gempa megathrust berikutnya, dikutip dari Buku Panduan Tangkas Tanggap dan Penanggulangan Bencana, Kamis (15/8/2024). Sebelum bencana
1. Siapkan rencana penyelamatan Anda jika terjadi gempa bumi, misalnya kemana harus mengungsi, hal-hal yang diperlukan, dll.
2. Melakukan latihan untuk mengatasi serpihan saat terjadi gempa, seperti merunduk, melindungi kepala, memegang, atau bersembunyi di bawah meja.
3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, peralatan keselamatan dasar dan perbekalan kesehatan.
4. Membangun rumah tahan gempa dengan pondasi yang kuat dan membangun kembali bagian-bagian rumah yang lemah.
5. Perhatian terhadap daerah rawan gempa dan peraturan penggunaan lahan yang dikeluarkan pemerintah. Saat terjadi bencana
1. Usahakan untuk melindungi diri dengan berlindung di bawah meja untuk menghindari benda jatuh dan pecah, lindungi kepala dengan bantal atau helm dan berdirilah di dekat pintu, kemudian keluar rumah saat dirasa aman
2. Jika sedang memasak, segera matikan kompor dan cabut atau matikan semua peralatan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.
3. Saat keluar rumah, carilah kemungkinan pecahan kaca, genteng dan material lainnya dan segera pindah ke tempat terbuka jauh dari tiang, pohon atau bangunan yang mungkin tumbang.
4. Jika merasa gemetar jangan menggunakan lift, lebih baik gunakan tangga darurat untuk mengungsi.
5. Setelah Anda berada di dalam lift, tekan semua tombol atau gunakan interkom untuk memanggil pengelola gedung.
6. Identifikasi bagian-bagian bangunan yang mempunyai struktur kuat, seperti sudut-sudut bangunan.
7. Jika Anda berada di gedung yang ada petugas keamanan, harap ikuti instruksi evakuasi mereka.
Jika Anda berada di dalam mobil:
1. Saat terjadi benturan, kendaraan kehilangan kendali sehingga harus berhenti.
2. Menjauh dari perempatan, gerakkan mobil ke bahu kiri jalan hingga berhenti.
3. Mengikuti petunjuk pejabat yang berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lain seperti radio atau alat.
4. Hindari berhenti di bawah atau di jembatan atau di dekat rambu lalu lintas yang mungkin terjatuh. Setelah bencana
1. Waspada terhadap gempa yang akan terjadi nantinya.
2. Lakukan evakuasi pada saat berada di dalam gedung setelah gempa berhenti dan perhatikan adanya puing-puing dan benda-benda berbahaya pada saat evakuasi.
3. Jika di rumah, diamlah di bawah meja yang kokoh.
4. Periksa keberadaan api dan kemungkinan terjadinya bencana kebakaran.
5. Berdirilah di tempat terbuka dan jauh dari bangunan serta instalasi listrik dan air.
6. Jika bangunan berada di luar dengan bebatuan disekitarnya, hindari daerah rawan longsor.
7. Jika Anda berada di dalam mobil, berhentilah tetapi tetaplah di dalam mobil.
Hal ini merupakan mitigasi bencana gempa bumi yang dapat diupayakan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
(mg/miligram)
Penulis merupakan mahasiswa magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).