geosurvey.co.id, JAKARTA – Polisi dan instansi terkait kini tengah menyelidiki penyebab serangkaian kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat.
Baru-baru ini pengemudi trailer Rouf yang diduga menjadi pelaku serangkaian kecelakaan yang melibatkan 17 kendaraan memberikan pengakuan.
Begitu pula dengan polisi yang membocorkan hasil pemeriksaan sementara terhadap kondisi trailer yang dikemudikan Rouf.
Kementerian Perhubungan juga merilis hasil penyelidikan terhadap kondisi trailer berisi karton yang disebut-sebut sebagai penyebab kecelakaan pada Senin (11/11/2024) sore.
Berikut fakta terkini rangkaian kecelakaan di Tol Cipularang KM 92:
1. Sopir truk trailer tidak tidur
Rouf (44), pengemudi trailer yang diduga menjadi penyebab kecelakaan, mengaku tidak mengantuk saat mengemudikan kendaraannya.
Rouf mengaku dalam keadaan sehat dan tidak kelelahan saat kejadian itu terjadi.
Istirahat yang cukup, jangan tidur, kata Rouf usai melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Bhayangkara Polresta Purwakarta, Kamis (14/11/2024).
Selain itu, Rouf tidak dalam pengaruh alkohol saat mengemudi.
Hal ini berdasarkan hasil tes urin yang dilakukan polisi di Rouf.
Hasil tes urine negatif (alkohol dan obat-obatan), kata Kapolsek Purwarkata AKBP Lilik Ardiansyah, Rabu (13/11/2024).
2. Sopir truk trailer menginjak rem
Rouf pun mengaku saat kejadian dirinya sempat menginjak pedal rem.
“Tidak mungkin tidak melambat, sudah melambat,” kata Rouf kepada wartawan di Polres Purwakarta, Kamis.
Namun polisi menemukan tuas persneling trailer berada di gigi empat saat kecelakaan terjadi.
Artinya, pengemudi truk tidak memanfaatkan kegagalan mesin secara maksimal saat terjadi serangkaian kecelakaan yang melibatkan 17 kendaraan.
“Setelah dilakukan pengecekan pada kendaraan tronton tersebut, kami cek gigi pada gigi 4. Artinya dengan turunan seperti itu, pengemudi tidak memanfaatkan engine break secara maksimal,” kata Kapolda Irjen Aan Sukanan. di Purwakarta, Senin (11/11/2024) malam.
Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas mengatakan, kondisi truk diduga kuat tidak melakukan pengereman alias rem.
“Mungkin pengemudinya tidak bisa mengerem atau bisa disebut rem blong,” ujarnya.
3. Temuan sementara polisi: Rem truk tidak bocor
Terbaru, Kapolsek Kompol Aries Syahbudin mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap truk yang mengalami kecelakaan bersama APM (Agen Pemilik Merek) Hino.
Menurut dia, kecelakaan itu bermula dari truk yang melaju di tanjakan panjang.
Tercatat, jalur turun dimulai dari KM 99 hingga KM 92 tempat kejadian berlangsung.
“Secara teknis (rem) tidak bocor. Kemudian dilakukan pengereman pada salah satu ban, masih normal,” kata Aries, dalam diskusi online bertajuk “Lagi, Kecelakaan Berantai di Tol Cipularang. jalan”, Rabu (13/11 2024) malam.
Aries menambahkan, pihaknya juga menemukan bekas perubahan warna pada drum yang biasanya disebabkan oleh panas.
“Saya baru menyimpulkan bahwa kecelakaan itu merupakan gabungan dari beberapa faktor. Faktor mana yang paling dominan, saya belum bisa putuskan, karena itu domain penyidik,” kata Aries.
Jadi kontur jalan yang ingin dilintasi, turunannya agak panjang, jalannya agak menikung, cuaca saat itu sedang hujan, jadi ada beberapa faktornya, kata dia.
4. truk berukuran besar
Trailer yang diduga terlibat dalam rangkaian kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 itu dikabarkan berukuran besar.
Direktur Jenderal Hub Kementerian Perhubungan Darat Risyapudin Nursin mengatakan, pihaknya menemukan adanya ketidaksesuaian antara truk trailer sebenarnya dengan yang tertulis dalam izin uji berkala.
Perlu diteliti kembali karena temuan di lapangan, trailer yang digunakan di atas truk berbeda dengan yang diperbolehkan saat pengujian berkala sehingga menyebabkan over dimensi, kata Risyapudin dalam keterangan resmi Jasa Marga. yang diterima Tribunjabar. . id, Kamis (14/11/2024).
Tapi, kata Risyapudin, seluruh dokumen uji berkala alias KIR untuk truk tronton bernomor polisi B 9940 JIN masih sah dan sesuai.
Namun, kata dia, ada perubahan pada struktur kendaraan setelah dilakukan pengujian berkala.
Data yang diperoleh dari aplikasi Mitra Darat menunjukkan trailer bernomor polisi B 9440 JIN tersebut memiliki masa berlaku uji berkala hingga 18 Maret 2025, ujarnya.
Berdasarkan data Jasa Marga, kecelakaan kerap terjadi di Tol Cipularang sekitar kilometer 86 hingga 92.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Sebanyak 90 persen faktor pengemudi, faktor kendaraan dan 60,4 persen faktor overburden over Dimension (ODOL).
Sebelumnya diketahui, kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang KM 92 B (Bandung-Jakarta), tepatnya di kawasan Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, terjadi pada Senin (11/11/2024).
Kecelakaan itu melibatkan 17 mobil. Selain itu, akibat kecelakaan tersebut terdapat 30 orang yang menjadi korban, satu diantaranya meninggal dunia.
(geosurvey.co.id/ tribunjabar.id/ Deanza Falevi/ Ahya Nurdin)