Laporan jurnalis geosurvey.co.id Aisya Narsansi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pakar penyakit dalam Dr. Daniel Rizki, Sp PD, K-HOM Ungkap Faktor Risiko Kanker Usus Besar.
Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang usus besar dan masih belum diketahui penyebab pastinya.
“Jadi kita tidak tahu mengapa sel-sel yang sebelumnya normal tiba-tiba berubah perilakunya menjadi ganas. Namun banyak penelitian yang mencari faktor risiko, seperti mengapa kanker usus besar terjadi?” Hal itu diungkapkannya dalam program wawancara virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan pada Rabu (12/4/2024).
Dari faktor risiko tersebut, setidaknya 20 hingga 30 persen diketahui.
Pertama, faktor risiko yang paling mempengaruhi munculnya kanker usus besar adalah genetik.
Jadi ada kelainan genetik atau mutasi genetik. Namanya termasuk dalam spektrum penyakit sindrom Lynch. Oleh karena itu, statusnya turun-temurun, jelasnya.
Sindrom Lynch adalah suatu kondisi genetik yang berarti risiko terkena kanker diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga.
Oleh karena itu, faktor keturunan juga mempengaruhi bentuk kanker ini.
Misalnya saja kakak, adik, bapak, ibu, tante dan lain-lain pernah mengalami penyakit kanker usus besar.
“Anda bisa terkena sindrom Lynch. Jadi sindrom Lynch, karena kelainan genetik ini, meningkatkan risiko Anda terkena kanker usus besar hingga 80 persen sepanjang hidup Anda,” jelasnya.
Yang kedua adalah faktor usia. Seiring berjalannya waktu, seseorang menua dan dia menua.
Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini berlaku untuk semua jenis kanker, tidak hanya kanker usus besar.
Ketiga, faktor makanan. Salah satu hal yang mungkin menjadi faktor risikonya adalah selera mengonsumsi makanan ultra-olahan (UPF).
Makanan ultra-olahan adalah makanan yang telah diproses secara industri dengan menambahkan berbagai bahan tambahan.
Seperti garam, gula, lemak, bahan pengawet dan pewarna makanan.
“Sering konsumsi makanan yang mengandung serat juga bisa memicu kanker usus besar. Sosis, nugget, banyak makanan olahan. Meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker lainnya,” jelas dr Daniel.
Keempat, gaya hidup yang buruk. Seperti kelebihan berat badan, kurang melakukan aktivitas fisik, merokok dan minum alkohol.