geosurvey.co.id – Pertahanan udara Rusia menembak jatuh empat drone Ukraina di langit wilayah Lipetsk pada Sabtu (26/10/2024) sore.
“Pada tanggal 26 Oktober, pukul 14:50-15:30 waktu Moskow, upaya baru rezim Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap objek-objek di tanah Rusia digagalkan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia kepada TASS.
“Pasukan pertahanan udara menghancurkan empat drone Ukraina di wilayah Lipetsk,” kata badan tersebut.
Dalam insiden lain, pertahanan udara Rusia juga mencegat 51 drone Ukraina di wilayah Rusia pada Minggu pagi.
“Pertahanan udara yang bertugas berhasil mencegat dan menghancurkan 51 pesawat Ukraina, termasuk 18 di wilayah Tambov, 16 di wilayah Belgorod, empat di wilayah Bryanky, Lipetsk dan Oryol, tiga di wilayah Voronezh dan satu di wilayah Kursk.”.
“Drone Ukraina lainnya hancur di perairan Laut Azov,” kata kementerian itu.
Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan di tujuh kota Italia pada Sabtu (26/10/2024), menuntut gencatan senjata segera di Ukraina, Timur Tengah, dan semua konflik global, dikutip The Guardian.
Pawai damai diadakan di Roma, Turin, Milan, Florence, Bari, Palermo dan Cagliari.
Acara ini juga didukung oleh ratusan organisasi yang didedikasikan untuk perdamaian, perlucutan senjata dan hak asasi manusia. Pasukan Korea Utara dikerahkan untuk membantu Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan Rusia bahwa Korea Utara berniat mengirim pasukan melawan Ukraina pada Minggu (27 Oktober 2024).
Zelensky meminta para pemimpin dunia untuk memberikan tekanan nyata terhadap Korea Utara.
Korea Selatan juga meminta Rusia untuk menghentikan kerja sama ilegalnya dengan Korea Utara.
Pada Jumat (25/10/2024), Moskow menyampaikan kekhawatiran serius mengenai ratifikasi perjanjian pertahanan dengan Korea Utara.
Seperti yang ditulis The Guardian, Seoul meningkatkan penempatan pasukan Korea Utara di Rusia.
Sekretaris Jenderal Zelensky Andriy Yermak menyatakan bahwa Ukraina tidak hanya menginginkan perundingan perdamaian, tetapi juga penarikan total pasukan Rusia.
Menurutnya, sangat penting untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung lebih dari dua setengah tahun.
“Jangan berharap perang ini berakhir ketika pihak-pihak yang bertikai mulai berbicara satu sama lain… Jangan tertipu.”
“Perang ini akan berakhir ketika prajurit terakhir dari pasukan pendudukan kembali ke tanah air mereka,” kata Andrei Yermak pada konferensi internasional yang diadakan pada hari Jumat.
(geosurvey.co.id, Andari Ulan Nugrahani)