Koresponden Tribune News Ayesha Nursiami melaporkan hal ini
Tribun News.com, Jakarta – Liburan sekolah telah usai, saat yang menyenangkan bagi anak dan keluarga untuk bersantai.
Beberapa keluarga bahkan memutuskan untuk pergi berlibur.
Namun pergerakan orang saat bepergian dapat meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit pada anak.
Salah satu penyakit yang patut diwaspadai adalah cacar air dan penyakit gondongan yang saat ini sedang mewabah di banyak wilayah Indonesia seperti Ceylon, Tanganyika Selatan, dan Setobundo.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan anak mereka selama liburan dan sebelum mereka kembali ke sekolah.
Untuk liburan sehat bersama keluarga, konsultan penyakit anak dan panas, dokter anak Dr. Dr Angrini Alam, Sp.A(K) membagikan lima tips keselamatan berikut ini.
Perhatikan rutinitas makan dan istirahat anak Anda
Liburan sering kali mengganggu jadwal makan dan tidur anak, padahal makanan bergizi dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
Menurut UNICEF, lebih dari 95 persen anak usia sekolah dan remaja tidak memenuhi asupan buah dan sayur harian yang direkomendasikan.
“Pastikan anak mengonsumsi makanan teratur dan seimbang setiap hari, meliputi protein, sayur, buah, dan susu. Jangan lupa, anak usia sekolah membutuhkan tidur 9-11 jam setiap malamnya untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.” Kata dr Angreni dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
Waspadai gejala cacar air dan gondongan
Perjalanan liburan dapat meningkatkan risiko tertular penyakit menular seperti cacar air dan gondongan yang mudah menular.
Oleh karena itu, Dr. Sebagai tindakan pencegahan, Angi berpesan kepada orang tua untuk mengetahui gejala penyakit tersebut.
“Selain membawa obat-obatan penting untuk menunjang daya tahan tubuh seperti penurun demam dan vitamin, pastikan juga mewaspadai tanda-tanda awal penyakit cacar air dan gondongan pada anak,” imbuhnya.
Jika anak Anda mengalami gejala seperti ruam merah, demam, atau leher bengkak, segera temui dokter.
“Dengan cara ini, orang tua dapat mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut dan memutus rantai penularan.”
Hindari kontak dekat dengan penderita cacar air atau cacar air
Di akhir pekan, anak-anak kerap berinteraksi dengan banyak orang, termasuk di tempat umum atau tempat wisata.
Untuk mengurangi risiko penularan penyakit, Dr. Angi menekankan pentingnya menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki gejala kedua penyakit tersebut.
Pastikan bayi tidak berada di dekat orang sakit, terutama yang menunjukkan gejala cacar air atau gondongan.
Pasalnya kedua penyakit ini menular melalui pertukaran air liur, dan khususnya cacar air juga menular melalui lesi kulit.
Selain itu, perlu juga diajarkan kepada anak untuk menggunakan masker di sekitar pasien dan menjaga jarak untuk mencegah penularan.
Dokter menambahkan: “Jika ada kontak dekat dengan penderita campak dan gondongan, seperti adik, teman sekelas, dan teman bermain, sebaiknya segera dapatkan vaksinasi untuk mengurangi kemungkinan sakit.”
Pastikan vaksinasi lengkap sebelum bepergian
Langkah penting dalam mencegah penyakit seperti cacar air dan gondongan adalah dengan memberikan vaksinasi pada anak.
Vaksin ini dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis akibat gondongan atau infeksi kulit luas akibat cacar air.
“Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dapat membantu mencegah risiko penularan cacar air dan gondongan, terutama di lingkungan tempat anak beraktivitas seperti sekolah, taman kanak-kanak, taman bermain atau bahkan tempat liburan,” jelas dokter. sangat berharga
Untuk melindungi anak-anak, vaksin MMR (campak, campak dan rubella) dan varicella telah menjadi bagian penting dari jadwal vaksinasi di Indonesia.
Sebelumnya, kedua vaksin ini diberikan secara terpisah.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi vaksin, kini tersedia kombinasi MMRV (campak, gondok, rubella, dan varicella) yang memberikan perlindungan terhadap empat penyakit paling berbahaya.
Penyakit campak, gondongan, rubella, dan cacar air semuanya dalam satu suntikan.
Inovasi ini memudahkan orang tua dalam melindungi kesehatan anaknya dengan lebih praktis dan efektif
Dalam Pemutakhiran Jadwal Imunisasi Anak Tahun 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis pertama bagi anak usia 2 tahun ke atas yang belum menerima vaksinasi MR/MMR dan varicella.
Juga booster untuk anak dibawah 2 tahun yang pernah menderita MR/MMR atau varicella.
Ajari mereka kebiasaan hidup bersih
Kepala Petugas Medis MSD Indonesia Dr. Melissa Hindoko Vino menambahkan: “Saran lain yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mengajarkan pola hidup bersih dan sehat kepada anak.
Karena kesehatan mereka sangat bergantung pada kebiasaan sehari-harinya.
Hal sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun dan menutup mulut saat batuk atau bersin.
Dan menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor dapat membantu mencegah penyakit menular.
Orang tua harus proaktif dalam melindungi kesehatan anak-anak mereka dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
“Sehingga anak-anak dapat menikmati istirahatnya dengan aman dan kembali bersekolah dalam kondisi terbaik,” pungkas Melissa.