
geosurvey.co.id – Sejumlah warga mengatakan kisah mereka yang terkena dampak banjir di daerah Jakart.
Saat ini ke Jakarta Falls di Fallies to Falls di serangkaian ruang, termasuk tentang Sungai Tsilive, Senin (3/3/2025) di pagi hari.
Pertama, hujan yang kuat, yang mencuci area Lego (27/5/2025), yang menyebabkan peningkatan air katipup.
Kondisi ini menyebabkan luapan sungai Kiloung menghangatkan pemukiman penduduk.
Badan Regional Jhakarta (BPBD) untuk Manajemen (BPBD) memperhatikan bahwa mulai hari Senin pukul 10:00 WIB telah dipengaruhi oleh banjir.
Seorang penduduk yang mendukung pengiriman uang Teladu, bahkan terasa, bahkan rumah itu menderita untuk masuk.
Tepatnya, Koneré Fala Rtt 15, RB 08, Kampung Melayu, Jattinagara.
Suatu hari pasca Ramadhan atau (55) harus menghadapi banjir yang telah memasuki rumahnya
“Ya, dia ditemukan di kota -kota mereka Fogora’s Firsthaby,” kata Anne: Saya dipanggil SDN Kampount, Latk, katakanlah tribunak7.mo
Pada awal Quick, Ani membahasnya di rumahnya. Karena saya merasa banjir selalu dalam batas yang wajar.
“Hari pertama puasa adalah pada hari pertama karena orang biasa, dimmer itu biasa,” katanya Ani.
Namun, ia memutuskan untuk evaceous ketika air banjir empat langkah.
“Rumah saya sama, pada awalnya dia tidak dievakuasi tetapi sudah empat tangga tergenang, akhirnya keluar dari karet karet:” kata Ani.
Terlepas dari kenyataan bahwa mereka menghadapi wajah banjir atau penduduk lain yang sudah nyaman tinggal di daerah tersebut.
Karena itu adalah penduduk asli penduduk pladon dan hidup oleh orang tua mereka.
“Lalu tidak apa -apa,” tambah Anda.
Hal yang sama diambil oleh penduduk Kingbona lainnya, untuk mengatakan Imas (63).
“Hari pertama puasa hanya ada waktu dekat. Tapi sejak malam malam, rumah saya diakui sebagai air:” kata Imas.
Diketahui bahwa Senin (3/3/3/2025) di sore hari, banjir, banjir di ketinggian lebih dari satu meter, Batia dari pernikahan sungai.
Para pejabat dan perahu karet memperhatikan apakah mereka adalah penghuni yang mereka tanyakan secara evakuasi.
Beberapa penduduk juga menurun di lantai dua rumah mereka, sementara penduduk yang mereka evakuasi ditempatkan di SDN 01 Kampung Melayu. Penduduk Jakarta selatan yang terkena dampak banjir
Bukan Jakarta Timur, Sivier (58), apa penduduk RW 08, Pagaten Timur, Jakarta Selatan, rumahnya dibanjiri.
Banjir di daerah rumah mereka adalah pengaruh Sungai Luapan Tsilivion pada hari Senin.
Awalnya, Sviardayabat telah menggantikan bahwa hak dan wilayah informasi, wilayah Pezena Timur waspada setelah keputusan bendungan catup di Status 1.
“Saya masih tidak mengerti. Saya pikir itu bohong atau apa yang telah saya lihat google, ada flash di zona itu. Saya tidak percaya Anda tidak bertanya ketika ditanya apakah Anda perlu bertanya
“Diciptakan, saya memasang TV” atau ya “. Oleh karena itu air dengan scolle Anda menghilang ke Sungai Tlaunda,” lanjut.
Mengonfirmasi kebenaran informasi, Suroyrada dan keluarga mereka diatur untuk memberikan hal -hal berharga.
Sudrajat memindahkan benda dari lantai pertama ke lantai dua untuk menghindari banjir
“Alhambdullill, benda -benda telah diselamatkan, di tempat tidur, tempat tidur. Cukup memanjat. Di lantai dua pada semua barang adalah chioskes”, jelas.
Banjir memiliki perusahaan lukisan di Pass Minghu, Marte Jakarta.
Air dari titik sebagian berangkat empat meter, terutama di RW 07 dan RW 08, Klaurah Golair, misarium Pasary.
Bahkan, akses ke jembatan yang Litrumss Selatan Jakarta dan Jakarta Orienta telah lumpuh.
Sementara itu pada hari Sabtu pada hari Sabtu (1/01/08/0825) mulai menarik diri pada hari Sabtu (pada 1/0/0/082/3025).
Menurut volume (48), penduduk setempat memulai luapan penduduk penduduk dari Jumat (28/22025) pada sekitar pukul 18:00 WIB.
Kemudian banjir baru mulai menarik Sabtu pagi sekitar jam 3: 30 pagi.
“Air pemulihan sekitar pukul 14:00.
Namun, ketika dia terdengar, di bawah sinar matahari telah menjadi penduduk Kemanga, yakin yang saya tidak bisa menertawakan doa -doa Taravikh
“Setelah sholat malam, aku ingin Taracikh dalam Mushale, tetapi air tinggi masih setinggi payudaraku, lalu ketika kamu memaksanya?” Suneai mengatakan ketika kmpas.com bertemu di tempat ini pada hari Sabtu.
Bagian dari artikel ini diteruskan ke tribunjakarta.com dengan gelar Kbon Palam dari awal Ramadhan sesegera mungkin
(Tribunnewss.com/sui Bccun DS, tribunjakarta.com/eelega berteriak (kompas.com)