Dilansir reporter geosurvey.co.id Aisya Nursiamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pneumonia atau infeksi paru-paru bisa menyerang siapa saja.
Setiap orang mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia) berisiko terkena pneumonia.
Padahal, selain infeksi bakteri dan virus, pengaruh gaya hidup juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Puri Indah. Desilia Atikawati, Sp. PKR, FAPSR.
“Faktor gaya hidup yang berbeda-beda dapat dengan mudah mempengaruhi pneumonia seseorang,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (25/11/2024).
Ia juga menjelaskan lima kebiasaan gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko alami penyakit paru-paru.
Merokok dulu. Menurut dr Desilia, segala bentuk rokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit paru-paru.
“Apapun jenis asapnya, biasa atau tidak. Misalnya sengatan listrik bisa meningkatkan risiko pneumonia,” ujarnya.
Kedua, alkohol. Orang yang banyak minum alkohol dan kekurangan gizi rentan terkena penyakit ini.
Ketiga, tidak memiliki berat badan ideal. Seperti kelebihan berat badan atau obesitas.
Keempat, orang yang menerapkan kebiasaan makan yang buruk.
Kelima, mereka yang tidak menjaga kesehatan dan kebersihan mulut.
“Karena jika kebersihan mulut Anda buruk, sangat perlu ke dokter gigi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan hubungan antara kebersihan mulut dan pneumonia.
Menurutnya, kesehatan mulut yang buruk menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Sebaliknya, mulut terletak dekat dengan saluran pernapasan.
Oleh karena itu, ada risiko masuknya kembali bakteri tersebut. Lama kelamaan bisa menyebabkan infeksi paru-paru,” ujarnya.