Tribune News.com – Tentara Israel mengumumkan bahwa jumlah tentara Israel yang tewas dalam perang di Lebanon selatan meningkat.
Awalnya tentara Israel menyebut 4 tentaranya tewas pada Sabtu (26/10/2024).
Menurut Anadolu Agency, salah satu dari empat tentara tersebut adalah seorang sersan cadangan berusia 47 tahun yang bertugas di Batalyon 8207.
Namun keesokan harinya tentara Israel mengumumkan bahwa jumlah tentara yang terbunuh bertambah menjadi 5 orang.
Menurut Al Arabiya, militer Israel mengatakan, “Para prajurit tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan.”
Korban terakhir yang ditemukan adalah Avraham Joseph Goldberg, seorang tentara dan guru.
Berdasarkan The Times of Israel, Goldberg bertugas selama 260 hari sebagai tentara cadangan.
Sementara itu, 14 tentara lainnya terluka dalam pertempuran dengan pasukan Hizbullah.
Sebelumnya, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan unit infanteri Israel yang maju di kota Hula dengan peluru kendali.
Gerakan protes menyebutkan beberapa tentara Israel tewas dan terluka dalam serangan rudal tersebut.
Hizbullah telah mengklaim serangan pesawat tak berawak terhadap perusahaan industri militer Israel di barat daya Acre.
Pada hari yang sama, Israel mengeluarkan peringatan evakuasi untuk beberapa wilayah di Lebanon selatan.
Namun Haret Saida tidak termasuk dalam wilayah yang terkena dampak kekerasan.
Sebagai informasi, izinkan kami memberi tahu Anda bahwa Israel telah memulai serangan darat ke Lebanon mulai 30 September 2024.
Sejak itu jumlah korban tewas meningkat menjadi 37 orang.
Sementara itu, sejauh ini sekitar 1.615 warga sipil Lebanon telah tewas dalam serangan Israel.
Lebih dari 11.600 lainnya terluka dalam serangan Israel.
Setidaknya 1,3 juta orang telah mengungsi, lebih dari 800.000 di antaranya berada di dalam perbatasan Lebanon.
(geosurvey.co.id/putri Farah)
Artikel lain terkait Israel-Lebanon