geosurvey.co.id, JAKARTA – Sekitar 6,6 juta ton pupuk telah didistribusikan kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia sejak pemerintah meningkatkan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024 hingga November 2024.
Hingga kemarin 26 November, penjualan pupuk bersubsidi mencapai 6,6 juta ton. “Ini 87,7 persen atau 7,54 juta ton dari kontrak kami dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan),” kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan tertulisnya tertanggal 29/29/2024.
Ia mengatakan pada awal tahun 2024, pupuk bersubsidi yang diberikan sebanyak 4,7 juta ton. Pemerintah kemudian menambah alokasi anggaran produksi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton pada April.
Peningkatan ini merupakan upaya Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna menjamin ketahanan pangan nasional.
Keputusan ini kemudian ditindaklanjuti dengan Gubernur Indonesia dan Gubernur/Walikota yang mengeluarkan Surat Perintah Eksekutif (SK).
Karena Perpres tersebut baru keluar pada pertengahan tahun 2024, maka penyaluran subsidi pupuk akan sedikit tertunda sambil menunggu keluarnya perintah dari masing-masing kepala daerah.
Pupuk bersubsidi yang diberikan Pupuk kepada petani Indonesia terdiri dari Urea sebanyak 3.361.040 ton, disusul NPK sebanyak 3.210.755 ton, dan pupuk organik Petroganik sebanyak 38.419 ton.
Sedangkan Pupuk menambah 3.621.860 ton urea dan 3.419.661 ton NPK ke Kementerian Pertanian RI.
Tree berharap pada akhir tahun 2024, petani dapat mengoptimalkan alokasi sisa pupuk dan meningkatkan produktivitas pada musim tanam ini.
Selain itu, pemerintah juga menyederhanakan prosedur penebusan subsidi pupuk. Petani yang terdaftar akan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kios resmi.
“Penyalurannya masih sama. Petani yang terdaftar sebaiknya meningkatkan konsumsinya pada musim tanam Oktober-Maret, karena pupuk sudah siap di sawah,” tegas Tree.
Sementara itu, petani yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian 1 Tahun 2024, seperti bergabung dalam kelompok tani, terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN), dan bekerja di tingkat tertinggi. dengan dua hektar tanah.
Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi hanya sembilan komoditas. Ini termasuk beras, jagung, kedelai, paprika, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
Pemerintah juga memberikan kemudahan bagi petani yang memenuhi syarat menerima subsidi pupuk namun belum terdaftar dalam e-RDKK (e-RDKK).
Karena eRDKK dapat diperbarui setiap empat bulan dalam setahun, para petani harus segera mendaftar ke kelompok tani (poktan) di wilayahnya.
“Bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk diskon karena tidak tercakup dalam aturan, Pupuk Indonesia menyiapkan solusinya melalui pupuk diskon yang tersedia di kios-kios,” kata Tri.
Koresponden Koresponden: Yudho Winarto | Sumber: Uang Tunai