Reporter TribuneNews24.com Aisya Nursamsi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Psikolog Olfi Disya Arinda, M.Psi berbagi tips bagi ibu bekerja untuk mencegah baby blues.
Baby blues sendiri merupakan salah satu penyakit mental yang dialami para ibu setelah melahirkan.
Gejalanya meliputi perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi ekstrem.
Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa semakin parah dan berujung pada depresi atau biasa disebut depresi pasca melahirkan.
“Nah, bagi para ibu bekerja untuk mencegah terjadinya baby blues, ada beberapa tips yang biasa saya coba terapkan pada klien saya,” ujarnya, Rabu (16.10/) di acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan. .
1. Mempersiapkan diri sebelum ibu melahirkan
Persiapan seperti apa? Misalnya informasi lebih lanjut tentang proses kelahiran dan kehidupan setelah lahir.
Ikuti berbagai kursus dan konsultasikan dengan profesional.
“Jadi sangat membantu untuk mempersiapkan mental,” tambahnya.
2. Rencanakan perubahan karier
Rencanakan untuk mengambil cuti sebelum dan sesudah melahirkan.
Buatlah jadwal untuk melihat apakah ada waktu tertentu yang perlu dipersiapkan. Kapan Anda siap untuk kembali bekerja?
Artinya, kita sudah siap semaksimal mungkin, misalnya melepas anak ke kantor. Diskusikan dengan atasan dan rekan kerja. Dan persiapkan kebutuhan anak jika tetap bekerja, ujarnya. lanjutan
Para ibu juga harus banyak belajar tentang menyusui bayinya.
Termasuk cara menangani ASI yang benar.
Misalnya saja cara memerah ASI yang benar, serta cara menyimpannya.
“Kalau misalnya ditinggal orang tua atau ditinggal dengan pengasuh, bagaimana cara memberikannya? Harus direncanakan sebelum lahir, jangan langsung setelah lahir. Karena dengan begitu kita pasti akan fokus pada anak,” sarannya.
3. Bicaralah dengan pasangan atau keluarga Anda
Anda dapat mendiskusikan pembagian tanggung jawab pengasuhan anak dengan pasangan atau keluarga Anda saat ibu bekerja.
Apakah Anda ingin memiliki pengasuh di rumah, menitipkannya pada orang tua, atau menitipkan anak pada tempat penitipan anak?
Disha mengingatkan para ibu untuk tidak memikul beban sendirian.
Karena anak adalah tanggung jawab bersama. Artinya kita membutuhkan banyak orang untuk mengasuh anak.
4. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat mengembalikan kelelahan fisik ibu sehingga emosinya lebih stabil.
“Lalu kenapa kita mudah marah, mudah bosan, mudah sedih, emosi? Selain perubahan hormonal, biasanya otak juga kurang istirahat sehingga kita merasa lelah,” jelasnya.
Kelelahan menghasilkan hormon kortisol, yang membuat ibu mudah stres.
Akhirnya, kendali emosi ibu memburuk.
5. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Misalnya, cobalah makan makanan favorit Anda atau membaca buku atau mendengarkan musik favorit Anda.
Anda juga bisa menghabiskan waktu sendirian dengan berjalan-jalan santai di sekitar rumah.
Cobalah terhubung kembali dengan diri Anda sendiri.
6. Membangun dukungan sosial
Hubungi keponakan-keponakan yang baru saja melahirkan atau bisa juga menghubungi teman atau rekan yang bernasib sama.
“Jadi berbagilah dengan teman atau saudara yang bisa membantu. Harapannya bantuan yang kita perlukan, mohon diberikan. Agar kita tidak merasa sendirian,” tutupnya.