geosurvey.co.id, JAKARTA – Rumah Sakit Anak dan Ibu (RSAB) Harapan Kita berkolaborasi dengan pihak swasta melaksanakan program penelitian dan pengembangan pengujian genetik talasemia di Indonesia.
Diketahui bahwa thalassemia membutuhkan pengobatan yang lebih terjangkau dan efektif serta deteksi dini.
Melalui kerja sama ini, diharapkan kedepannya pemeriksaan skrining dan tes diagnostik molekuler penyakit thalassemia menjadi lebih terjangkau dan menjadi bagian dari program BPJS kesehatan, sehingga semakin banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap skrining dan diagnostik yang akurat dan berkualitas.
Peneliti utama (PI) dari penelitian kolaboratif ini, Dr. Dr. Dina Garniasiah Rd, Sp. A, M.Kes menyampaikan, kemitraan PT Naleya Genomics Indonesia (NGI) dan RSAB Harapan Kita merupakan langkah strategis dalam upaya penanggulangan thalassemia di Indonesia.
Mereka berharap penelitian tersebut tidak hanya memberikan kontribusi berarti bagi dunia medis, tetapi juga membuka akses masyarakat lebih luas terhadap tes genetik dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Tes genetik menjadi kunci penting untuk deteksi dini dan keluarga berencana yang lebih baik, terutama bagi masyarakat yang berisiko tinggi,” ujarnya, menulis, Jumat (15/11/2024).
Direktur Utama PT Naleya Genomics Indonesia (NGI), Heru Dharmadi Wijaya mengatakan, program penelitian dan pengembangan tes ini menggunakan teknologi canggih, yakni tes genetik thalassemia yang menggunakan kombinasi metode Next Generation Sequencing (NGS) dan Multiplex PCR. . .
Seluruh proses pengujian, mulai dari pengujian hingga analisis bioinformatika, dilakukan secara lokal di Indonesia untuk memastikan hasil yang lebih akurat, cepat, dan aman.
Program tersebut sejalan dengan inisiatif Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) yang fokus pada pelayanan kesehatan preventif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program tersebut juga mendukung 6 pilar transformasi kesehatan yang telah diperkuat oleh Kementerian Kesehatan RI pada pilar Transformasi Teknologi Kesehatan.
“Dengan memanfaatkan teknologi yang kami miliki, kami berharap kerjasama ini dapat memberikan layanan tes thalassemia yang lebih komprehensif, terjangkau dan tepat sasaran bagi masyarakat Indonesia,” kata Heru.
Diketahui bahwa Thalassemia merupakan penyakit genetik yang banyak terjadi di Indonesia.
Berdasarkan data Yayasan Thalassemia Indonesia, kasus thalassemia terus mengalami peningkatan.
Sebanyak 4.896 kasus dilaporkan mulai tahun 2012 dan 10.973 kasus tercatat hingga tahun 2021.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan sekitar 3 hingga 8 persen dari 240 juta penduduk Indonesia adalah pembawa penyakit thalassemia. (*)