Diposting oleh reporter geosurvey.co.id Rina Ayu
Tribunes.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan potensi peningkatan di tingkat nasional akan dibahas bersama Menteri Keuangan (MENKEU) Sri Mulyani dan Kepala Eksekutif BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti. Asuransi kesehatan. (JKN) kerjasama pada tahun 2025.
Ia mengatakan, pemerintah berupaya menaikkan harga pada tahun 2022.
“Saya sudah bicara dengan Bu Sri Mulyani, nanti kita panggil Pak Gufron. Pemerintah ingin lebih baik. Katanya dalam pertemuan yang digelar di RS Jantung Harapan Kita, Jumat (15/11/2024),” Pak Mulyani dan saya selalu komunikasikan bahwa BPJS tidak ada kekurangannya (kekurangannya).
Mantan Dirut Bank Mandiri ini menegaskan, program JKN akan dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah.
Pasalnya, penipuan terkait pungutan palsu (phantom payment) dan kesalahan pengelolaan tes kesehatan klaim JKN sudah terdeteksi di 3 rumah sakit swasta.
Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk layanan JKN.
“Kami mohon BPJS lebih hati-hati, apakah pembayarannya benar atau tidak, karena dulu ada kasus penipuan. Semua ini ada perhitungannya. Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, “Sekarang mari kita lihat rencananya. Apakah eksekusi utangnya akan segera terjadi atau tidak,”
Disinggung soal defisit, pihaknya mengakui BPJS Kesehatan saat ini memiliki cadangan kas puluhan triliun.
Hal ini akan menutupi defisit.
“Kita perlu hati-hati kalau bicara defisit Rp 20 triliun. Karena di BPJS masih puluhan miliar. Saya kira lebih dari Rp 50 triliun. Jadi hati-hati, bukan BPJS yang defisit Rp .20 triliun BPJS masih negatif karena dulu sejak Covid-19 lebih dari Rp 50 triliun Belum tentu buruk,” ujarnya.