Dilansir reporter geosurvey.co.id, Rina Ayu
geosurvey.co.id, JAKARTA — Pneumonia terjadi pada semua kelompok umur, baik dewasa maupun anak-anak.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Persatuan Profesi Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dokter. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-Al, FINASIM menjelaskan, pneumonia merupakan penyakit menular yang serius, terutama bagi masyarakat lanjut usia dan pasien dengan penyakit penyerta.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2018, jumlah penderita pneumonia meningkat seiring bertambahnya usia.
Pasien yang terinfeksi pneumonia dan memerlukan perawatan di rumah sakit rata-rata menghabiskan waktu selama 12 hari, dimana 14% di antaranya memerlukan perawatan di perawatan intensif.
“Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi berkembangnya pneumonia pada orang dewasa, seperti usia, pekerjaan, gaya hidup, dan status kesehatan,” jelasnya saat aksi bersama pencegahan pneumonia menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Jakarta, Senin. 18). Saya melakukannya. 2024).
Risiko terkena pneumonia juga lebih besar jika pasien sebelumnya pernah menderita penyakit kronis.
Pneumokokus, salah satu penyebab pneumonia, dapat menyerang orang dewasa segala usia.
Hal ini bisa terjadi jika sistem kekebalan tubuh melemah seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, semua orang dewasa harus mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri mereka dari risiko pneumonia, yang dapat membantu mengurangi risiko rawat inap, biaya pengobatan yang tinggi, dan komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh pneumonia.
Dokter. Sukamto menegaskan, peningkatan serapan vaksinasi pada semua kelompok umur dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian negara.
“Imunisasi adalah salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling hemat biaya yang kami miliki. “Sebuah studi yang dilakukan oleh International Longevity Centre UK menemukan bahwa untuk setiap US$1 (Rp16.000) yang diinvestasikan dalam vaksinasi pneumonia pada orang dewasa, US$19 (Rp300.000) dikembalikan ke sistem layanan kesehatan dan masyarakat, yang tentu saja “biaya pengobatannya.” melebihi pengobatan,” kata dokter. Sukamto
Selain kelompok usia lanjut, kelompok produktif (18-65 tahun) juga berisiko terkena pneumonia.
Faktor seperti paparan polusi udara di tempat kerja dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia pada penduduk usia kerja.
Kasus pneumonia yang parah memerlukan rawat inap.
PP IAKMI Departemen Humas dan Media Dr. Cri Sajjana Prajna Wekadgunawan, DVM., MPH., Ph.D menyimpulkan bahwa vaksinasi pneumonia berperan penting dalam menciptakan generasi sehat dan produktif di Indonesia.
“Dalam rangka memperingati Hari Pneumonia Sedunia tahun 2024, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat dan vaksinasi sebagai upaya preventif untuk melindungi diri dari pneumonia,” ujarnya.
Mengingat angka kejadian pneumonia baik pada anak-anak maupun orang dewasa di Indonesia masih tinggi, Pfizer berkomitmen untuk mendorong dan mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan bersama berupa tindakan pencegahan pneumonia.
“Kemitraan strategis kami dengan IAKMI dan Ikatan Dokter Indonesia merupakan upaya mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan pneumonia agar anak-anak dan orang dewasa dapat terhindar dari penyakit yang berpotensi fatal ini,” kata Hendra Wijaya, Direktur Eksekutif Pfizer Indonesia.