geosurvey.co.id – Dokter Anak dan Pendidik Kesehatan Anak Dr. Ardi Santoso, Sp.A., M.Kes menanggapi program makan siang bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dr Ardi mengatakan, hingga saat ini masih sangat sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa intervensi nutrisi setelah usia 2 tahun memiliki dampak signifikan dalam mencegah stunting.
Diketahui, program makan siang gratis tersebut sedang diujicobakan di sejumlah sekolah.
Namun benarkah program makan siang bergizi gratis bisa mencegah stunting?
Risiko kejadian langka ini perlu kita ketahui pada usia 0 hingga 1000 hari, yaitu sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun, kata Ardi Santoso, Rabu (20/11/2024). ).
Ardi mengatakan, shock harus dipahami lebih dari sekedar penampilan bentuk tubuh yang pendek.
Selain itu, dampak terburuk dari stunting adalah penurunan kekuatan otak sebesar 11 hingga 15 poin.
“Pada usia 2 tahun, otaknya sudah berkembang 80 persen, dan 20 persen sisanya berkembang setelah itu,” ujarnya.
“Jika otak tidak tumbuh maksimal dalam 1000 hpc maka akan terhenti dan setelah itu tidak akan bisa merayakannya lagi,” lanjutnya.
Menurut Ardi, program makan siang gratis memang bagus, namun tidak efektif jika tujuannya untuk mencegah kerakusan.
“Intervensi gizi yang baik setelah usia 2 tahun berpengaruh terhadap perbaikan gizi dan asupan gizi, sehingga diharapkan kualitas kesehatan anak meningkat dan pada akhirnya fokus belajar,” ujarnya.
“Tetapi kalau ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan perundungan, menurut saya kurang tepat. Di satu sisi, landasan buktinya tidak kuat, dan di sisi lain, harus ada upaya untuk mencegah stunting di masa mendatang. Ini terjadi saat hamil hingga anak berusia 2 tahun, kata Ardi.
Oleh karena itu, Dr Eddy mengatakan pemerintah harus menyusun kebijakan untuk mencegah stunting di Indonesia, serta mencarikan makan siang gratis, serta memetakan potensi stunting dan gizi buruk di Indonesia.
“Kemudian terdapat bias dalam alokasi anggaran subsidi atau intervensi gizi pada ibu hamil dan anak hingga usia dua tahun, terutama di daerah yang berisiko tinggi mengalami stunting.”
Ardi menegaskan, ibu hamil dengan gizi cukup dan anak dengan kualitas gizi baik hingga HPK 1000 secara signifikan menurunkan risiko stunting.
Oleh karena itu, jika tujuannya untuk mencegah kelaparan, maka alokasi APBN harus lebih besar dan fokus menyasar ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun tanpa mengabaikan program makan siang gratis, ujarnya. Presiden Brasil Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri pembukaan KTT G20 yang diadakan di Rio de Janeiro pada 18 November. (Foto oleh Ludovic MARIN/AFP) (AFP/LUDOVIC MARIN)
Presiden Prabowo Subianyo akan belajar dari Brazil dalam menerapkan program makan siang bergizi gratis bagi siswa sekolah.
Hal itu terungkap saat Prabowo menghadiri Forum Ekonomi Indonesia-Brasil di sela-sela KTT G20, Senin (18/11/2024).
Kedatangan Prabowo dalam forum tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun Brazil, serta pelaku usaha dari berbagai negara lainnya.
Sesampainya di forum, Prabowo menyapa para pelaku usaha satu per satu dan melanjutkan diskusi.
“Kami mengapresiasi investasi tersebut. Kami fokus menciptakan lingkungan bisnis yang positif,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia fokus menciptakan iklim usaha yang positif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, Prabowo menyoroti banyak hal, termasuk pentingnya ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan dan kelaparan.
Ia mengatakan, Indonesia akan belajar dari Brasil yang sukses memberikan program pangan bergizi gratis.
“Kami ingin membentuk tim untuk mempelajari program pangan untuk anak sekolah Brazil,” ujarnya.
(geosurvey.co.id/Gilang Putranto, Taufik Ismail)