geosurvey.co.id – PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (IDX: BBKP) kembali mempertahankan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Peringkat yang lebih tinggi ini menunjukkan kemampuan KB Bank sebagai lembaga keuangan yang andal dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Evaluasi yang dilakukan PEFINDO sejalan dengan berbagai langkah perbaikan strategis yang terus dilakukan Bank KB. Dukungan penuh KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali sejak tahun 2020 telah memperkuat strategi keberlanjutan bank, termasuk investasi signifikan pada kinerja operasional dan layanan pelanggan.
Managing Director KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan: “Peringkat idAAA PEFINDO menunjukkan bahwa upaya kami untuk mencapai strategi pertumbuhan berkelanjutan berada pada jalur yang tepat.” Dengan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali tetap kami berkomitmen untuk membuat kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia dan memberikan solusi perbankan terbaik kepada nasabah kami.
Pertumbuhan hasil hingga kuartal ketiga tahun 2024
Bank KB menunjukkan tren pertumbuhan yang solid hingga kuartal III 2024. Pendapatan bunga mencapai Rp3,70 triliun, meningkat 14,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Efektivitas pengelolaan beban bunga yang hanya meningkat 4,69 persen juga berkontribusi terhadap lonjakan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 84,15 persen dari Rp409 miliar pada September 2023 menjadi Rp753 miliar pada September 2024.
Pendorong utama pertumbuhan ini adalah peningkatan pinjaman baru sebesar 19,11 persen. Segmen UKM dan ritel mencatat pertumbuhan signifikan masing-masing sebesar 41,82% dan 65,30%. Alhasil, margin bunga bersih (NIM) meningkat menjadi 1,46 persen dari 0,66 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.
Meningkatkan kualitas dan likuiditas aset
Kualitas aset Bank KB terus membaik yang tercermin dari penurunan rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) menjadi 24,92 persen dari 43,96 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL bruto pun turun menjadi 9,58% dari 11,22%.
Dari sisi likuiditas, dana pihak ketiga (DPK) naik 10,26 persen ditopang kenaikan dana murah (CASA) sebesar 22,11 persen. Hal ini mendorong rasio CASA menjadi 25,54 persen dibandingkan 23,06 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Penerbitan obligasi global memperkuat struktur pembiayaan
Pada Oktober 2024, KB Bank berhasil menerbitkan obligasi global pertamanya senilai US$300 juta di Singapura, mengalami kelebihan permintaan hingga 4,5 kali. Langkah ini memperkuat struktur pendanaan dan diharapkan dapat mendukung peningkatan NIM ke depan.
Dengan pencapaian positif tersebut, KB Bank optimis dapat terus memperkuat posisinya di dunia perbankan Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.