geosurvey.co.id, BEKASI – Pada Rabu pagi (6/11/2024) di kompleks pertokoan Rose Garden 5, Grand Galaxy, Jaka Setia, Bekasi, suasana terpantau normal dengan aktivitas petugas dan pengunjung yang lalu lalang. Suasana di komplek pertokoan tenang. Karyawan toko sibuk dengan pekerjaannya.
Terkadang yang terlihat hanya mobil atau sepeda motor yang melintasi kawasan tersebut. Banyak sekali pengunjung toko yang matanya tertuju pada salah satu toko berwarna krem nomor 39. Mereka terlihat saling memberi informasi sambil menunjukkan bangunan tersebut.
Bangunan toko tidak berbeda dengan bangunan lainnya. Namun, ada rantai di pintu masuk dan pita polisi dililitkan di pegangan pintu. Bangunan toko sebagian dihiasi dengan dekorasi semarak kemerdekaan Republik Indonesia.
Dari depan, toko di lantai 1 terlihat semrawut. Sejumlah barang berserakan. Bersamaan dengan modem wifi berukuran sedang berwarna putih tergeletak di lantai.
Toko nomor 39 digeledah polisi pada Jumat, 1 Oktober 2024. Toko tersebut menjadi sasaran penggeledahan karena merupakan “Kantor Satelit” yang membawahi situs perjudian online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital. Komdigi).
Iqbal yang merupakan pegawai komplek pertokoan “Grand Galaxy” mengaku belum mengetahui secara pasti proses penggeledahan tersebut.
Karena saat itu dia sedang shift siang. Namun menurut perhitungannya, pekerjaan sehari-hari para karyawan di “kantor satelit” itu dianggap normal dan tidak ada ciri-ciri yang mencurigakan.
Namun, dia merasa staf kantor kurang berkomunikasi dengan staf di lantai toko.
“Saya tidak ragu karena aktivitasnya biasa saja. Bilang saja, kantor ini kan kantor admin. Tapi orangnya tutup. Jarang sekali mereka mau ngobrol dengan staf di sini.”
Pria asal Bekasi ini juga kerap melihat para pekerja “kantor satelit” yang menghabiskan waktu luangnya dengan duduk di depan toko dan bermain game online.
“Lumayan juga aku sering melihatnya bermain di depanku sambil duduk. “Sekitar 5-6 orang,” ujarnya.
Iqbal menambahkan, dirinya juga mampu mengantarkan minuman dan makanan yang dipesan karyawan di ‘kantor satelit’ tersebut. Dia melihat ke bawah ke lantai 1, hanya pekerja yang duduk di lantai sambil memainkan Playstation 5.
Sedangkan untuk penertiban judi online lantai 2 dan 3, ia belum mengetahui secara pasti karena belum masuk.
“Saya melihatnya lagi saat saya sedang bermain Playstation 5, ketika saya mengajaknya bicara, jawabannya hanya ‘iya dan tidak’, saya bingung,” ujarnya mengenang kejadian sebelumnya.
Iqbal menduga banyak pekerja yang menginap di toko tersebut pada malam hari. Sebab, ia kerap menjumpai orang keluar toko pada malam hari di luar jam kerja. “Aktivitas sehari-hari, banyak orang yang mudik setiap hari. “Tapi yang jaga atau menginap hanya 2-3 orang.
Secara terpisah, salah satu sumber yang diidentifikasi Tribunnews mengatakan, “kantor satelit” pengawas perjudian online itu sering dikunjungi oleh seorang pria dengan setelan jas yang bagus.
Bahkan, sang pria kerap membawa wanita yang diduga istrinya ke toko.
Dia tidak tahu siapa pria berpakaian bagus itu. Namun berdasarkan informasi yang didapatnya, ia menduga pria berjas tersebut adalah “bos” dari para pekerja “kantor satelit”.
“Ada seorang pria berpakaian bagus yang sering datang ke sini (kantor satelit) menggunakan mobil sport mewah berwarna biru. “Ini seperti bos,” katanya.
Ia pun melihat pria berpakaian rapi itu tampak mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Sebab, saat melintas, pria tersebut memilih lari (stand net/yud/dod).