geosurvey.co.id – Duta Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mengutuk serangan Israel di Beit Lahiya sebagai sesuatu yang ‘menghebohkan’.
Wennesland mengaku terkejut dengan serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 93 orang di Beit Lahiya.
Menurut Al Jazeera, 25 anak terbunuh.
“Serangan mengerikan ini adalah salah satu dari sekian banyak peristiwa yang telah menewaskan banyak orang, bersamaan dengan operasi pengungsian besar-besaran, di Gaza utara yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai pelanggaran hukum kemanusiaan internasional,” kata utusan PBB untuk perdamaian di Timur Tengah. Dia mengatakan prosesnya.
“Saya sangat menentang pembunuhan dan pencederaan warga sipil di Gaza, dan pengungsian warga Gaza yang terus berlanjut,” katanya.
“Siklus kematian dan kehancuran yang tiada akhir ini harus segera diakhiri.”
Israel terus membombardir Beit Lahiya meski ada protes, menewaskan sedikitnya 19 orang dalam serangan baru pada Selasa (29/10/2024) malam. Perang Israel-Hamas
1. Pasukan Israel terus bergerak maju di Gaza dalam semalam.
Ini termasuk serangan terpisah terhadap kamp pengungsi Palestina di Khan Yunis dan Deir el-Balah, yang menewaskan beberapa orang.
2. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara meminta bantuan dari “seluruh dunia”, ketika ia mengatakan kepada Al Jazeera tentang pengepungan tentara Israel terhadap rumah sakitnya, yang telah menjadi “zona perang”.
3. 16 negara mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Mereka mengatakan Israel akan melanggar hukum internasional jika menerapkan undang-undang baru yang melarang UNRWA.
4. PBB mengatakan pihaknya mencatat tujuh “insiden besar” di Gaza antara tanggal 22 dan 29 Oktober, termasuk serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia yang menewaskan atau melukai 150-200 orang.
5 Warga komunitas Haret Saida di luar kota Sidon di Lebanon mengatakan bahwa tentara Israel tidak memperingatkan mereka sebelum melakukan serangan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang pada Selasa malam.
(geosurvey.co.id, Andari Wulan Nugrahani)