Dilansir Jurnalis geosurvey.co.id, Fersianus Waku
geosurvey.co.id, JAKARTA – CEO Trias Politika Strategis Agung Baskuru mengkritik model pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang diancam tanpa perlawanan.
Agong menilai banyaknya partai politik pendukung Provo menunjukkan Aliansi Progresif Indonesia (KIM) menyambut baik pemerintahan baru.
Namun, bagi pihak luar atau masyarakat, ini adalah peringatan bagi demokrasi, kata Agung kepada geosurvey.co.id, Jumat (10 November 2024).
Sebab, menurut dia, kenyataannya pengawasan seringkali berada di tangan DPR, namun operasionalnya belum maksimal.
“Bahkan, banyak rancangan undang-undang pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang kontroversial,” kata Agung.
Oleh karena itu, Agong meminta masyarakat berperan dalam berbagai agenda dan kebijakan negara agar penting.
Menurutnya, masyarakat termasuk media, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat harus aktif mengkritisi dan mengusulkan alternatif solusi atau kebijakan.
“Sehingga demokrasi kita terus tumbuh dan pemerintah mampu memerintah secara lebih substantif dan membawa kesejahteraan,” kata Agung.
Sementara di antara delapan partai politik di Republik Demokratik Rakyat Korea, PDIP menjadi satu-satunya partai yang tidak ikut serta dalam pemerintahan Prabo.
Ketujuh partai tersebut antara lain Jarindra, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baru-baru ini juga dikabarkan bahwa PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabo di masa depan.
Kabar ini muncul setelah Ketua Umum PDIP Megawati Sukanopotri dikabarkan langsung menemui Prabhu.