geosurvey.co.id – Iran memperingatkan risiko ‘irasionalitas’ dalam pendudukan Israel selama transisi kepresidenan AS
Kedutaan Besar Iran untuk PBB mengirimkan pesan pada Sabtu (16/11/2024).
Menurut kelompok Iran, hal ini telah menimbulkan konflik besar di kawasan Arab dan dunia.
“Serangan Israel yang tidak terkendali selama peralihan kekuasaan oleh AS dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan di dunia,” kata delegasi Iran di X, mengutip ucapan al-Mayadeen.
“Konsekuensi dari hal ini akan sangat serius tidak hanya bagi Timur Tengah tetapi juga bagi seluruh dunia,” tambahnya.
Belakangan, kelompok Iran mengatakan bahwa Israel sengaja menimbulkan perang saat peralihan kekuasaan.
Karena apa yang telah dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina selama 75 tahun terakhir, orang-orang Israel ini menunjukkan lebih banyak kebencian di dunia.
Secara khusus, Pasca serangan 7 Oktober 2023, perhatian Israel tertuju pada kejahatan yang dilakukan di Gaza.
Israel telah menyerang Gaza secara berlebihan dan mengabaikan hukum internasional.
Delegasi tersebut menyadari desakan para pemimpin Israel untuk memperluas perang dan melibatkan Amerika Serikat secara langsung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya dituduh sengaja memanfaatkan situasi politik di Amerika untuk meningkatkan krisis.
“Mereka mencoba memanfaatkan situasi politik saat ini di Amerika untuk membuka jalan bagi konflik baru,” katanya.
Oleh karena itu, Iran menegaskan untuk segera menghentikan hal tersebut.
“Kita tidak boleh membiarkan niat buruk berdarah,” katanya.
Jika hal ini tidak segera dihentikan, Netanyahu akan terus menyerang masyarakat Gaza.
“Tanpa penuntutan terhadap Netanyahu dan ekstremis, aktivis dan penjahat, keamanan tidak akan kembali ke wilayah ini,” katanya.
Satu-satunya cara untuk menghentikan kejahatan Israel adalah dengan memecat Netanyahu dari jabatannya.
“Menyingkirkan Netanyahu akan menghilangkan perang di kawasan ini,” kata kelompok itu.
“Jika Netanyahu digulingkan, banyak masalah yang akan terselesaikan,” katanya.
Secara khusus, perjanjian gencatan senjata di Gaza akan berhasil dan perang di Lebanon akan berakhir. Jumlah serangan Israel di Gaza dan Lebanon
Israel telah menyerang Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Sejak itu, Israel terus menyerang Gaza meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.
Sejauh ini, lebih dari 43.700 orang telah tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, Hizbullah mulai menembaki Israel setelah serangan 7 Oktober untuk melindungi rakyat Palestina.
Namun, pertukaran perbatasan rutin meningkat pada akhir September ketika Israel mengintensifkan serangan udara dan mengerahkan pasukan darat ke Lebanon selatan.
Kementerian Lebanon mengatakan 3.400 orang telah tewas dalam serangan Israel sejak tahun lalu.
Sementara itu, jumlah korban luka akibat serangan Israel di Lebanon mencapai 14.600 orang.
(geosurvey.co.id/Farrah Putri)
Beberapa artikel tentang konflik antara Palestina dan Israel serta Israel dan Lebanon