Laporan reporter geosurvey.co.id, Aisyah Nursyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pneumonia merupakan penyakit yang ditakuti para orang tua karena banyak dialami oleh anak-anak Indonesia.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi saluran pernafasan ini dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian.
Ada beberapa penyebab pneumonia. Seperti infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.
Namun, sebagian orang juga beranggapan bahwa kebiasaan mandi malam dan paparan kipas angin berlebihan dapat menyebabkan penyakit pneumonia.
Mengenai hal tersebut, Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp. P.K.R., FAPSR memberikan penjelasannya.
Menurutnya anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebenarnya juga kurang tepat, ujarnya dalam diskusi media virtual, Senin (25/11/2024).
Namun secara tidak langsung, hal tersebut dapat menimbulkan risiko gangguan pernapasan bagi seorang penggemarnya.
Bukan karena kipasnya, tapi karena ada kotoran di dalamnya.
“Sebenarnya kipas angin juga kemungkinan besar kotor. Debunya menumpuk. Bahkan debunya masuk ke saluran napas. Saluran napas kita akan mempersepsikannya sebagai benda asing, sehingga pasti ada reaksinya,” jelasnya.
Beberapa reaksi yang mungkin terjadi antara lain batuk, sesak napas, atau pada kondisi yang lebih parah, penyempitan saluran napas.
Jika iya, ada kemungkinan kipas angin yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menjadi sarang bakteri.
Lambat laun, orang dapat menghirup bakteri tersebut dan menyebabkan pneumonia.
Sedangkan mandi malam, menurut Dr. Desilia, anggapan tersebut tidak benar.
Padahal, setelah beraktivitas di luar ruangan, disarankan untuk membersihkan diri sebelum tidur.
“Kalau kita keluar, apalagi roda dua, kita pakai angkutan umum, jadi lebih baik mandi. Karena segala macam partikel debu dan kemungkinan mikroorganisme dari luar,” jelasnya.
“Malah mandi. Mungkin bisa pilih pakai air hangat (mandi), seperti itu. Kalau kondisi kita bersih, memang lebih baik untuk sistem pernafasan kita,” tutupnya.