geosurvey.co.id – Yossi Melman, pakar intelijen Israel dan kolumnis surat kabar Haaretz, prihatin dengan keadaan negaranya.
Dia mengatakan bahwa Israel harus membatasi serangan balasan terhadap Iran.
Israel mengancam akan menyerang Iran sebagai balasan setelah Iran melancarkan serangan rudal pada Selasa (10 Januari 2024).
Serangan Iran ini merupakan respons terhadap serangan Israel sebelumnya yang menewaskan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon.
Masih belum jelas target mana yang akan diserang Israel di Iran. Namun Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu dekat Israel, telah memperingatkan negara Zionis tersebut agar tidak merusak fasilitas nuklir dan minyak Iran.
Menurut Melman, Israel mempunyai kewajiban untuk membatasi serangan balasan terhadap instalasi militer yang mengancam Israel.
“Gudang rudal jarak jauh mengancam Israel, markas besar Korps Garda Revolusi Islam Iran dan markas sistem komando komunikasi dan pertahanan udara,” Melman dikutip di Haaretz. Sistem pertahanan Israel berusaha mencegat serangan rudal balistik Iran yang ditembakkan ke negara Yahudi di dekat kota utara Baqqa al-Gharbia pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. (AFP)
Melman mengatakan jika Iran menyerang ladang minyak Iran dan menyebabkan kekacauan di pasar minyak dunia, itu akan menjadi “permainan yang sangat berbahaya.”
Sejarah telah membuktikan bahwa Iran mampu menghadapi perang yang sangat panjang dan berdarah.
Di sisi lain, Israel meski memiliki tentara yang kuat, namun tetap merupakan negara kecil yang rentan dan lelah akibat perang tahun lalu.
“Misalkan Iran mulai menargetkan Israel sebagai pembalasan, menembakkan dua rudal sehari. “Setiap hari, warga Israel harus pergi ke tempat perlindungan dua kali sehari,” katanya.
“Yang lebih penting daripada kapan dan bagaimana Israel membalas dendam terhadap Iran adalah apa yang dipikirkan para pemimpin Israel tentang bagaimana mengakhiri perang ini, tidak hanya perang melawan Iran tetapi juga Gaza dan Hizbullah di Lebanon.” Israel diperkirakan akan segera menyerang Iran
Israel diperkirakan akan melancarkan serangan balasan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang.
Beberapa pejabat senior Israel mengatakan pada pertemuan pemerintah bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan balas dendam yang serius terhadap Iran.
Namun, terkait Wala, belum ada konsensus mengenai waktu dan cakupan serangan.
Salah satu alasannya adalah Israel ingin berkoordinasi terlebih dahulu dengan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dekatnya.
Diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan membicarakan masalah ini terlebih dahulu dengan Presiden AS Joe Biden.
Israel diperkirakan akan menyerang sasaran penting di Iran. Para pejabat Israel mengatakan bahwa fasilitas minyak Iran mungkin menjadi salah satu targetnya.
Sementara itu, Iran memperingatkan Israel bahwa mereka akan menyerang lagi jika Israel merespons.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan jika Iran menyerang lagi, Israel punya banyak opsi serangan, salah satunya adalah menyerang fasilitas nuklir Iran.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan: “Kami mempunyai pertanyaan besar tentang bagaimana Iran akan menanggapi serangan tersebut, namun kami harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka akan menggunakan segala cara dan ini akan menjadi permainan yang sangat berbeda.”
Meskipun fasilitas minyak Iran termasuk target yang paling rentan, Israel juga memiliki kemampuan untuk melakukan operasi pembunuhan terhadap pejabat Iran.
Sasaran lain yang mungkin diserang Israel adalah sistem pertahanan udara Iran, khususnya sistem yang melindungi fasilitas nuklirnya.
Selain itu, Israel mungkin akan melakukan serangan udara dengan jet tempur dan operasi rahasia serupa dengan pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran dua bulan lalu.
Para pejabat Israel meyakini serangan yang akan dilakukan Israel terhadap Iran akan jauh lebih besar.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan Iran akan membayar mahal atas serangannya.
(Tribunnews/Februari)