geosurvey.co.id – Hasil match day FIFA, pemusatan latihan timnas Singapura berakhir dengan kekalahan dari klub Jepang.
Singapura mengambil pendekatan berbeda dibandingkan Malaysia atau Vietnam dalam menyikapi FIFA Match Day bulan ini.
Jika Malaysia memilih pertandingan melawan Selandia Baru, Vietnam akan memilih India sebagai lawannya.
Hasilnya mengejutkan, Malaysia kalah dari Selandia Baru dengan empat gol tanpa balas, sedangkan Vietnam bermain imbang 2-2 dengan India. Pelatih kepala timnas Singapura Tsutomo Ogura, Senin (14/10/2024) mengatakan, laga uji coba timnas Singapura melawan klub J1 League Yokohama F Marinos berakhir dengan kekalahan 7-1 bagi tim. (Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS))
Singapura mengadakan kamp pelatihan 10 hari di Jepang dan menghadapi tiga klub yang berkompetisi di level berbeda selama mereka berada di sana.
Dimulai dari FC Tokyo, klub ketiga Liga Jepang (J3), lalu Tokyo Verdy (J2), dan terakhir Yokohama F Marinos (J1), pada Senin (14/10/2024).
Singapura mengalahkan “Yokohama F Marinos” dengan skor 7:1.
Kualitas kedua tim sangat buruk sehingga Singapura mengambil hikmahnya.
Faktanya, Yokohama melakukan rotasi pemain sehingga memungkinkan tim yang lebih muda mendapat menit bermain.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Singapura Bernard Tan mengatakan tujuan memboyong timnas ke Jepang adalah untuk meningkatkan kualitas sepak bola mereka dan berharap beberapa pemainnya bisa bermain di kompetisi sepak bola Jepang.
Banyak hal yang dimulai dari pemusatan latihan ini dari segi kecepatan, kekuatan fisik yang ideal untuk bertanding serta persiapan dan profesionalitasnya.
Program seperti itu tidak terjadi dalam jangka pendek, Bernard Tan ingin melihat anak asuhnya tumbuh besar setidaknya tahun depan.
“Kami mencoba mengembangkan ekosistem kami sendiri, kami perlu memindahkan pemain-pemain terbaik kami ke luar negeri sehingga kami dapat mempercepat angka pertumbuhan ini,” kata Tan kepada The Straits Times.
“Impian pemain-pemain top kita adalah pemain minimal mendapat kesempatan bermain profesional di klub J2 atau J3 dan pemain wanita bisa bermain di Liga Pemberdayaan Wanita (di Jepang),” ujarnya. .
Sementara itu, Pelatih Kepala Singapura Tsutomo Ogura tak angkat bicara soal kelemahan timnya saat menghadapi klub Jepang tersebut.
“Kami harus meningkatkan segalanya seperti serangan, pertahanan, intensitas, teknik satu lawan satu, individu dan kelompok,” kata Ogura.
“Sebelumnya mereka menyadari betapa besar kesenjangan antara mereka dan tim J1, tapi ketika mereka benar-benar bermain, itu menjadi nyata bagi mereka,” ujarnya.
Padahal, timnas Singapura bisa saja kalah dengan selisih yang sangat besar.
“Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Saya mengatakan kepada para pemain bahwa kami memerlukan hal-hal seperti pertahanan yang baik dan organisasi yang baik dan jika kami kehilangan salah satu area tersebut, kami mungkin kalah 10-0 atau 20-0.”
(geosurvey.co.id/Sina)