geosurvey.co.id, JAKARTA – Meningkatnya kasus perjudian online atau judol menarik perhatian pemerintah dan harus diberantas total.
Kabar terakhir tersebarnya judol ini terjadi pada Jumat (8/11/2024) pagi saat Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menggerebek sebuah rumah mewah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Barat. Rumah di Jakarta digerebek karena dicurigai terlibat dalam jaringan perjudian internet internasional.
Total ada 8 tersangka yang ditangkap.
TribuneNews.com mengunjungi sebuah rumah yang diduga merupakan markas jaringan perjudian Internet paling aktif di Kamboja pada Jumat sore.
Pukul 12.30 WIB, rumah di Jalan Dollar tampak terbengkalai.
Terkadang, warga yang lewat akan melihat rumah-rumah yang digerebek polisi.
Dari sudut pandang lingkungan sekitar, rumah itu memiliki kawat berwarna coklat.
Merupakan bangunan tiga lantai dengan dinding bata dicat putih. Polres Metro Jakarta Barat menggerebek markas jaringan judi online internasional yang berlokasi di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005/RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024). (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)
Tidak terlihat garis polisi yang menempel di rumah tersebut. Bahkan, polisi dipanggil polisi saat penggerebekan pagi hari.
Tribune News melihat pekerjaan yang sedang dilakukan di rumah tersebut. Sebuah Hyundai Creta putih diparkir di dalam rumah.
Saat ini, pintu utama rumah terbuka.
Sekitar pukul 12.45 WIB, seorang pria lanjut usia bertopi hitam terlihat sedang merokok di lantai 3 gedung tersebut.
Tak lama kemudian seorang gadis remaja datang ke rumah dengan mengendarai sepeda listrik.
Sepertinya ada yang ingin mengambilnya. “Ketuk” wanita itu memanggil namanya dan mengetuk pagar rumah.
Tiga orang terlihat keluar rumah. Ada laki-laki tua, perempuan tua dan seorang gadis.
Terjadi percakapan kecil di depan rumah.
Setelah itu, mereka bertiga menaiki sepeda listrik. Penggerebekan polisi meninggalkan pria tua itu sendirian di rumah. Aktivitas penghuni rumah mewah Judol normal dan tidak mencurigakan
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun News, penghuni rumah tersebut merupakan keluarga pemilik dan diamankan polisi pada Jumat pagi.
Kepada Tribun News, Mas Ateng, salah seorang pedagang bakso di dekat ‘markas’ judi online tersebut, mengatakan timnya tidak mengetahui secara pasti aktivitas apa yang terjadi di dalam rumah tersebut.
Reason mengakui dia tidak melihat sesuatu yang mencurigakan.
Namun, ia melihat banyak orang lanjut usia berjalan mondar-mandir di rumah yang dulunya menjadi markas perjudian online. Di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024), setelah diduga polisi menjadi markas jaringan perjudian online. Jaringan Internasional Kamboja. (geosurvey.co.id/Fransiskus Adhiyuda)
“Awalnya saya tidak tahu rumah ini menjadi markas para hakim, saya hanya tahu ada orang yang keluar masuk,” ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu pekerja kerap diminta membelikan makanan atau jajanan untuk para pekerja. Termasuk membeli bakso untuk dijual.
“Hanya ada satu orang staf yang selalu keluar dan membeli makanan ringan. Beberapa di antaranya tidak pernah muncul,” katanya.
Ateng mengaku bertanya kepada salah satu pekerja di markas judi online tentang apa yang dilakukannya di rumah.
Menurut Pak Ateng, ketika ditanya tentang pekerjaan yang dilakukan di rumah tersebut, pekerja tersebut tersenyum dan tidak sungkan menjawab.
“Saya selalu beli bakso di sini, jadi saya tanya ke pegawai di sana, apa yang dia lakukan di rumah, dia hanya tersenyum dan tidak mau menjelaskan apa pun,” ujarnya.
Pada tahun tersebut Menurut pria yang berjualan bakso di kawasan ini sejak tahun 1996, pemilik dan staf markas judi online tersebut diketahui sudah tutup dan tidak lagi berhubungan dengan kawasan tersebut.
“Semuanya tertutup, termasuk pemilik rumah. Nggak pernah ngomong. Cuma mukanya yang kenal. Biasanya kita beli (bakso) dibungkus lalu dibawa pulang,” jelasnya.
Ia menambahkan, polisi dan pasukan koalisi telah mengunjungi kasino online di ibu kota pada Rabu (6/11/2024) lalu sebelum penggerebekan dimulai pada Jumat pagi.
“Seingat saya Rabu lalu, ini bukan kali pertama kami melakukan penggerebekan. Terakhir saya lihat ramai sekali, Provos ada di rumah itu mulai pukul 14.00 WIB Rabu pagi pekan lalu, ujarnya.