geosurvey.co.id – Tsania Marwa mengaku akhirnya menemui takdirnya dipisahkan dari kedua anaknya oleh mantan suaminya Atalarik Syach.
Hate Tsania merasa tak lagi merasakan kebencian terhadap mantan suaminya.
Tsania tak memungkiri butuh waktu lama untuk memaafkan Atalarik.
“Saya butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa membicarakannya tanpa merasakan sesuatu yang negatif di hati saya,” kata Tsania mengutip YouTuber Melaney Ricardo, Kamis (7/11/2024).
Dia sekarang melihat Atalárik sebagai ayah dari anak-anaknya.
“Sekarang biasa saja, tidak ada kebencian. Saya melihatnya sebagai ayah dari anak-anak saya,” jelasnya.
Dari semua orang yang bernasib sama dengannya, Tsania menyuruh mereka untuk mengikuti arus.
“Jadi bagi siapa pun yang mengalami hal ini, ingin mencapai titik di mana Anda bisa menerima apa pun,” pesan perempuan yang baru saja menyelesaikan gelar masternya ini.
Saat ditanya bagaimana perasaannya kini, Tsania mengaku merasa jauh lebih baik.
“Bagus, akhirnya aku bisa bersyukur atas hal-hal baik yang terjadi dalam hidupku,” ujarnya. Pilih Legawa di Takdir
Tsania Marwa yang selama tujuh tahun berjuang untuk bisa bertemu kembali dengan buah hatinya, nyatanya tak mampu melakukannya.
Meski memiliki hak asuh atas anak, namun kedua anaknya sebenarnya masih dalam pelukan Atalarik Syach.
Meski mencoba berbagai cara, Tsania Marwa kini lebih memilih menerima nasibnya dengan lapang dada.
Wanita berusia 33 tahun itu pun meyakini banyak hikmah yang bisa dipetik dari kejadian tersebut.
“Saya hanya percaya bahwa Tuhan itu baik.”
“Kadang-kadang kita mengira hal seperti ini terjadi hari ini dan kita tidak tahu alasannya.” Tsania Marwa jadi bintang tamu di Rumpi No Secret (screenshot YouTube Trans TV)
“Tapi setelah 1 atau 2 tahun kami bilang ‘pantas saja kalau begitu’,” kata Tsania Marwa seperti dikutip dalam acara Rumpi No Secret, Rabu (30/10/2024).
Tsania mengaku mendapat dua anugerah terindah dari Tuhan untuk dirinya.
“Dan sekarang saya dapat mengatakan bahwa tidak heran jika eksekusi saya gagal, karena ada dua hadiah terbaik yang saya terima dari kegagalan eksekusi saya,” lanjutnya.
Mantan istri Atalárik ini kini resmi menyandang gelar master di bidang psikologi setelah menyelesaikan gelar masternya.
“Saya kuliah lagi dulu dan alhamdulillah akhirnya lulus,” jelasnya.
Tak hanya itu, hasil perjuangannya di hadapan MK (Mahkamah Konstitusi) terkait hak asuh anak juga membawa kabar baik.
Mahkamah Konstitusi akhirnya berani mengeluarkan fatwa hukum yang menyatakan bahwa orang tua yang mengambil paksa anaknya (tanpa hak asuh) dapat dipidana berdasarkan Pasal 330 KUHP.
Terkait hal itu, Tsania Marwa juga bersyukur kerja kerasnya bisa bermanfaat bagi orang-orang yang bernasib sama dengannya.
Kedua, hasil Mahkamah Konstitusi menarik banyak pihak.
Makanya saya bilang sisi positif dari semua yang saya lalui harus menjadi keadilan bagi banyak ibu di Indonesia, saya ikhlas, ”tegasnya. Tsania Marwa (tangkapan layar YouTube Trans TV) (geosurvey.co.id/Salma/Rinanda)