geosurvey.co.id, JAKARTA – Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang terus menjalankan program PIP Dikdasmen dan KIP Kuliah hingga saat ini.
Program Indonesia Pintar bertujuan untuk mendukung siswa yang membutuhkan untuk melanjutkan pendidikannya.
“Saya mengapresiasi program KIP Kuliah dan PIP Dikdasmen Kemendikbud. Selain itu, penerima PIP dijadwalkan menerima KIP Kuliah otomatis pada tahun depan. Hal ini dapat membantu kemajuan siswa dalam studinya.” kata Filep, Senin (4-11-2024).
Filep Wamafma juga menyampaikan agar program tersebut tetap berjalan sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Ia meyakini hak atas pendidikan yang layak harus dirasakan oleh seluruh siswa di Indonesia, khususnya kelompok rentan.
“Jalan menuju kemiskinan dan keterbelakangan hanya dapat diatasi melalui pendidikan yang baik. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan akses, dukungan, kebijakan dan jaminan bagi kelompok rentan,” tegasnya.
Namun Filep juga memberikan saran mengenai pendistribusian program tersebut. Ia menilai isu perkembangan informasi harus menjadi isu utama Kementerian Pendidikan.
“Saya mendapat masukan atas beberapa kendala dalam program ini. Soal keabsahan data mahasiswa, misalnya Nomor Induk Mahasiswa dan NIK mahasiswa tidak berfungsi di sistem. Ada pula rincian anak yang berhak mendapatkan PIP, namun sistemnya masuk dalam kategori tidak dapat disajikan, namun rincian anak yang tidak memenuhi syarat justru masuk dalam kelompok yang dapat disajikan. Sebenarnya hal ini bisa diatasi. “Jangan sampai mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan terbengkalai hanya karena masalah teknis yang bisa diselesaikan,” kata senator Papua Barat itu.
“Kendala lain seperti layanan perbankan yang belum merata di setiap daerah juga perlu dicarikan solusi lain. Padahal, daerah-daerah terpencil seperti ini seharusnya menjadi prioritas. “Pemkab wajib memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan teknis penyaluran ini, khususnya Kementerian Pendidikan.” dia menambahkan lagi. Filep Wamafma juga menyarankan agar Kementerian Pendidikan dapat memperbanyak pusat penyaluran keuangan jenis khusus di daerah-daerah yang pelayanan perbankannya terhambat.