Kapan penghitungan suara dimulai?
Seperti pada kebanyakan pemilu demokratis di seluruh dunia, suara dihitung hanya setelah pemungutan suara ditutup. Dalam kampanye terakhirnya pada Selasa (11/05), calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengungkapkan ekspektasi yang tidak realistis mengenai kecepatan penghitungan suara. “Kami menginginkan jawaban malam ini,” katanya, mengabaikan fakta bahwa bukan hal yang aneh jika hasil resmi di beberapa negara bagian akan diumumkan beberapa hari, bahkan berminggu-minggu, setelah hari pemungutan suara.
Hasil penghitungan suara memakan waktu lama, antara lain karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghitung suara. Di Pennsylvania dan Wisconsin, yang merupakan negara bagian yang belum menentukan pilihan, penghitungan suara ini hanya dapat dilakukan setelah pemungutan suara ditutup. Sementara di sebagian besar negara lain, amplop dapat dibuka terlebih dahulu dan tanda tangan dapat diverifikasi untuk mempercepat proses penghitungan. Siapa yang menghitung suara?
Ratusan ribu petugas pemilu dikerahkan di seluruh negeri. Usia minimum untuk dapat bekerja adalah 18 tahun di sebagian besar negara dan 16 tahun di beberapa negara. Secara umum, petugas pemungutan suara harus mempunyai hak untuk memilih. Di beberapa negara, mereka harus memiliki afiliasi partai.
Biasanya surat suara TPS dihitung dulu, baru surat suara. Karena Partai Demokrat dan pendukungnya lebih cenderung memberikan suara melalui surat dibandingkan Partai Republik, mungkin akan terjadi perubahan besar dalam proses penghitungan suara. Beberapa orang berbicara tentang fatamorgana merah ketika kepemimpinan Partai Republik dikalahkan.
Di beberapa negara bagian, pemindai optik digunakan untuk menghitung surat suara karena dianggap lebih cepat, murah, dan akurat dibandingkan proses penghitungan manual. Perangkat khusus lainnya juga dapat digunakan untuk menandai surat suara dan mencatat informasi. Terdapat pula sistem komputer yang dapat mencatat pemungutan suara dan mencetaknya setelah pemungutan suara selesai.
KPU menggunakan informasi pemungutan suara untuk memberikan hasil tidak resmi. Namun, bergantung pada negaranya, penghitungan ulang mungkin dilakukan.
Karena hasil pemilu tahun ini diperkirakan akan hampir sama, maka penghitungan ulang bisa menjadi hal yang signifikan. Di negara bagian penting Pennsylvania, undang-undang mengizinkan penghitungan ulang jika selisih antara dua kandidat hanya 0,5%. Beberapa negara bagian juga mengizinkan penghitungan ulang jika kandidat, pengadilan, atau beberapa pemilih memintanya. Kapan media akan memberitakan hasil penghitungan suara?
Beberapa media besar AS telah mengirim reporter ke seluruh negeri. Untuk pemilu kali ini, DW bekerja sama dengan kantor berita AP yang wartawannya tersebar di lebih dari 4.000 TPS dan KPU.
Analis menggunakan penghitungan suara awal yang dilakukan wartawan untuk mengukur apakah pemimpin distrik atau negara bagian cukup kuat untuk menentukan pemenang. Meskipun proses ini sedikit lebih cepat dibandingkan menentukan hasil resmi, hal ini dapat memakan waktu. Seperti pada pemilu 2020, AP baru menyatakan Joe Biden sebagai pemenang empat hari setelah Hari Pemilu. Bagaimana proses canvassingnya?
Canvassing merupakan langkah penting dalam proses penghitungan karena memastikan bahwa setiap suara sah disertakan dalam hasil akhir. Segala ambiguitas, seperti surat suara yang sulit dibaca, harus didokumentasikan. Formalitas proses pemungutan suara itu sendiri juga dipantau. Undang-undang pemilu di suatu negara mengatur siapa yang bertanggung jawab atas proses tersebut dan berapa lama proses tersebut berlangsung. Apa yang dimaksud dengan sertifikasi?
Setelah hasil pemungutan suara, mereka kemudian disertifikasi, umumnya secara lokal dan kemudian untuk seluruh negara. Proses sertifikasi menentukan pemilih presiden mana yang akan mewakili negara bagian di Electoral College. Sebagian besar negara menetapkan batas waktu antara akhir November atau awal Desember. Bagaimana AS menjamin pemilu yang adil dan bebas?
Salah satu langkah terpenting untuk memperkuat kepercayaan terhadap proses pemilu adalah prinsip multi-eye: Semua tahapan penting di lapangan dilakukan bersama-sama oleh petugas pemungutan suara dan anggota dewan pemilu, yang sebelumnya telah menjalani pelatihan. Surat suara melalui pos juga dikumpulkan dari kantor pos oleh beberapa petugas pemilu dan diangkut dalam kontainer.
Dalam pemungutan suara melalui pos, yang merupakan target utama kampanye disinformasi pada tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 merebak, surat verifikasi yang ditandatangani digunakan untuk memastikan bahwa hanya pemilih yang memenuhi syarat yang dapat memilih.
Dalam proses penghitungan suara, surat verifikasi ini dibandingkan dengan data registrasi untuk meminimalisir kemungkinan adanya pemilih yang berulang kali mencoblos di kotak suara.
Di banyak negara, seluruh proses pemilu dilakukan secara terbuka dan dapat dipantau oleh pengamat dari partai politik, akademisi dan masyarakat sipil, serta organisasi internasional. Beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania, mengizinkan proses ini untuk dipantau hanya oleh pemantau partai politik, sementara negara bagian lainnya membatasi pemantauan pada tahapan tertentu dalam proses pemilu. Di beberapa negara, pemantau pemilu tidak diatur oleh undang-undang.
Diadaptasi dari artikel berbahasa Inggris
