geosurvey.co.id – DJ Diner Candy bereaksi keras setelah pacarnya, pengusaha Co Apex, divonis lima tahun penjara karena diduga memalsukan surat atau dokumen di tongkang dan kapal tunda.
Putusan tersebut diberikan oleh Pengadilan Negeri Zambi pada Selasa, 26 November 2024.
Candy Dina pun mengomentari hukuman yang dijatuhkan kepada pacarnya.
Dinar Kandy yang dikenal sebagai pelantun Banana Milk menilai hukuman enam tahun penjara yang diterima Co Apex tidak masuk akal.
Dalam wawancara yang diunggah di YouTube Kumikumi, Dinar menyebut hal tersebut tidak wajar (bertahun-tahun penjara).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pacarnya adalah penjahat dalam kasus ini.
“Setahu saya Co Apex bukan pelaku utamanya,” ujarnya.
Menurut saya, dia dihina, katanya. Pernyataan tersebut menunjukkan keyakinan Dina bahwa pacarnya adalah korban dari situasi yang lebih besar
Perempuan 31 tahun itu pun menyinggung keberadaan mafia dan melontarkan ancaman usai kasusnya dengan pengusaha asal Zambi.
Candy Dina mengaku tahu banyak soal kasus Co Apex.
“Saya tahu banyak, tapi di sini banyak mafianya. Bukan di kota ini ya, tapi di kawasan bisnis ini ada mafia yang bisa membahayakan nyawa masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dirinya mendapat ancaman dalam kasus ini.
“Saya juga diancam,” tambahnya.
Hal ini membuatnya lebih berhati-hati dalam berkomentar di depan publik terkait kasus hukum yang menjerat pacarnya
Saya juga menerima ancaman, katanya.
Dalam kesempatan itu, Dina’s Candy menyarankan agar permasalahan hukum yang dihadapi Co Apex bisa diselesaikan.
Katanya, hal itu sudah terselesaikan dengan baik, namun sangat berbahaya jika pemerintah mengetahuinya.
Dia mempertanyakan mengapa pihak lain mengetahui kejahatan tersebut dan tidak mengambil tindakan.
“Selesaikan dengan baik, tapi kalau sampai ketahuan pemerintah, bahaya banget,” tutupnya.
Sembari mengharapkan keadilan dalam kasus Co. Apex, Deanna Kandi kini berusaha menyelamatkan dirinya dan pacarnya dari situasi pelik tersebut.
(geosurvey.co.id/Gabriella) Konten ini disempurnakan menggunakan kecerdasan buatan (AI).