Laporan jurnalis geosurvey.co.id Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Mohamed Jusuf Khala, menekankan pentingnya wirausaha yang realistis meski menghadapi tantangan.
Jusuf Kalla baru-baru ini berbicara pada acara tahunan Quorum 3.0 di Jakarta, “Pengusaha harus realistis ketika merencanakan perluasan dan pengembangan usahanya.
Lebih dari 200 pendiri dan CEO berbagai brand ternama tanah air menghadiri acara Quorum 3.0 yang diselenggarakan oleh perusahaan pendanaan nasional Qverse.
Sedangkan untuk pembangunan ekonomi, sebagai seseorang yang berlatar belakang wirausaha, ia harus beradaptasi dengan keadaan perekonomian dan pertumbuhan perusahaan.
Achmad Zaky, pendiri Init-6 dan Bukalapak, mengomentari daya saing perusahaan-perusahaan emerging dalam memahami konsumen lokal.
“Sehingga kita bisa menawarkan produk yang benar-benar dibutuhkan pasar dan menghindari perang harga yang mengabaikan kualitas produk,” ujarnya.
Keunggulan produk lokal adalah mampu beradaptasi lebih cepat, kata Zaki.
Namun di sisi lain, penanaman modal, dukungan ekosistem terintegrasi, serta penelitian dan pengembangan masih perlu ditingkatkan bagi perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, ujarnya.
Sigit Djokosoetono, Githa Nafeeza dan Fajrin Rasyid; CEO Qverse Gena Bijaksana menekankan pentingnya memahami perlunya nilai-nilai inti bagi ketahanan bisnis.
Diantaranya adalah memberikan layanan pelanggan yang prima dan menciptakan budaya perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia.
“Kami yakin tahun 2025 dapat menjadi tahun yang optimis bagi para pelaku industri dan pendiri dengan fokus mengembangkan produk berkualitas tinggi dan memberikan layanan yang mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan konsumen.
“Untuk memiliki dua hal tersebut, kita memang perlu melakukan investasi pada peningkatan budaya perusahaan dan kapasitas sumber daya pegawai kita,” ujarnya.
Gena mengatakan, tahun ini kami bertemu dengan 2.000 pemilik usaha lokal, sehingga tahun depan kami akan melipatgandakan target kami.
“Cakupan wilayahnya nanti tidak hanya terpusat di Jabodetabek saja. Medan Padang Bali Yogyakarta Semarang Surabaya, Malaang dan Makassar menjadi fokus pada tahun 2025,” ujarnya.
Sepanjang tahun, Qverse bertemu dengan lebih dari 2.000 pendiri dan bisnis lokal, mendanai 107 bisnis, dan berkontribusi 6x pertumbuhan ekonomi lokal sejak kemitraan ini.