geosurvey.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus pada sidang terbuka doktoral yang digelar Universitas Strategis dan Global Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/10/2024).
Pengumuman kelulusan dilakukan oleh Guru Besar sekaligus Ketua Sidang SKSG UI, I Ketut Surajaya di Gedung Makara Art Center, Kampus UI, Depok.
Oleh karena itu, berdasarkan itu semua, tim penguji memutuskan dengan bangga mengangkat Saudara Bahlil Lahadalia sebagai program Doktor Kajian Strategis dan Global, kata Ketut dalam kutipan di YouTube Universitas Indonesia.
Bahlil dinobatkan sebagai Graduate Scholar atas tesisnya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Produksi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.”
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UI, Candra Vijaya, topik skripsi Bahlil sangat penting karena berkaitan dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia, salah satunya nikel.
Candra pun menilai temuan penelitian Bahlil bisa menjadi peringatan kepada pemerintah agar tidak “mengutuk” Indonesia karena sumber daya alamnya.
“Jangan jadi negara gagal karena sedang mengalami kutukan sumber daya alam,” ujarnya.
Kandra juga memuji tesis Bahlil yang menyoroti kemerosotan industri manufaktur Indonesia selama dua tahun terakhir dan dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB).
Bahlil saat itu juga dipuji karena mengangkat isu terkait Indonesia yang masih masuk kategori negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Dengan rumusan masalah tersebut, Kandra mengatakan Bahlil melakukan penelitian mengenai dampak hilirisasi nikel untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Namun nyatanya, hasil riset Bahlil menunjukkan kebijakan hilirisasi nikel tidak memberikan dampak apa pun terhadap masyarakat lokal, meski justru meningkatkan pendapatan pemerintah.
“Dr Bahlil menemukan dalam penelitiannya bahwa hilirisasi nikel yang terjadi belum berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Kandra.
Tesis Bahlil diharapkan dapat dijadikan penilaian pemerintah terhadap kebijakan hilirisasi nikel dari sisi ekonomi hingga sosial, kata Kandra.
Penilaian tersebut, lanjutnya, hanya untuk melaksanakan pengalihan nikel dari rantai secara adil dan berkelanjutan.
Bahlil menyelesaikan program doktornya dalam waktu kurang dari 2 tahun
Sekadar informasi, Bahlil menyelesaikan program PhD-nya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Dikutip dari pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil mendaftar menjadi mahasiswa PhD di UI pada 13 Februari 2023.
Kalau bicara tanggal penerimaan, Bahlil hanya butuh waktu 1 tahun 8 bulan untuk menyelesaikan calon sarjana kedokteran itu.
Intinya meski ada kurikulum, beban mata kuliah doktor di Fakultas Ilmu Budaya UI adalah 48-52 SKS.
Beban ini harus ditempuh dalam waktu 6 semester atau boleh diambil paling cepat dalam 4 semester.
Terkait hal itu, Kepala Biro Humas UI Amelita Lucia mengatakan Bahlil merupakan mahasiswa S3 UI di SKSG yang melakukan penelitian dasar tersebut.
“Masa studinya antara 4-10 semester,” ujarnya kepada geosurvey.co.id, Rabu (16/10/2024).
Amelita juga memastikan program doktor Bahlil mematuhi Peraturan Rektor UI Nomor 26 tentang Penyelenggaraan Program Doktor Mulai Tahun 2022.
(geosurvey.co.id/Yohanes Liestyo Poerwoto)