geosurvey.co.id – Video banyaknya ikan yang melompat di tepi Pelabuhan Kota Agung, Tanggamus, Lampung viral di media sosial.
Beberapa warga pun tengah mengumpulkan ikan-ikan yang melompat di bibir pantai, Selasa malam (5/11/2024).
Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelautan (BMKG) Lampung memberikan penjelasan.
Kepala BMKG Maritim Lampung Tarjono mengatakan fenomena loncatan ikan ke darat merupakan fenomena Upwelling.
Fenomena Upwelling terjadi akibat adanya perbedaan suhu antara permukaan dan dasar laut.
“Fenomena ini merupakan fenomena alam biasa, kita menyebutnya fenomena naik. Jadi karena dinginnya air laut yang naik ke permukaan dan dinginnya air laut membawa unsur hara dan klorofil ke permukaan air,” ujarnya, Rabu (6/11/2024), seperti dilansir situs berita resmi Polda Lampung.
“Acara ini memberikan sumber makanan bagi ikan-ikan kecil, sehingga ikan-ikan tersebut berkumpul untuk berebut nutrisi dan klorofil,” lanjutnya.
Menurut Tarjono, peristiwa tersebut biasanya terjadi pada bulan Juli.
Namun peristiwa ini juga bisa terjadi di akhir tahun karena memasuki masa transisi.
“Biasanya peristiwa ini terjadi pada pertengahan tahun antara bulan Juli.”
Namun karena juga terkait dengan peralihan musim panas ke musim hujan dan adanya hujan di Kota Agung kemarin, maka kemungkinan fenomena tersebut terjadi karena adanya perbedaan suhu laut, jelasnya.
Sebaliknya, menurut Tarjono, kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa di Provinsi Lampung.
Sementara itu, Kapolsek Polairud Polres Tanggamus, Lampung, mengatakan fenomena ikan naik ke tanah di Kota Agung terjadi setiap tahun.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Polairud Polres Tanggamus, Iptu Zulkarnain saat meninjau lokasi peningkatan jumlah ikan yang ditenggelamkan di Tanggamus pada Selasa malam (5/11/2024).
“Ya, fenomena ikan yang bergerak ke darat ini menarik banyak warga bahkan menjadi daya tarik tersendiri ketika ada ikan yang tenggelam terdampar di darat,” ujarnya, Rabu.
Biasanya, sambung Zulkarnain, fenomena ini muncul akibat perbedaan suhu yang tajam antara permukaan laut dan perairan dalam laut.
“Suhu panas pada siang hari dan disusul hujan pada malam hari menyebabkan ikan-ikan kecil mendekat ke bibir pantai,” jelasnya.
Meski terbilang janggal, Zulkarnain memastikan peristiwa tersebut sepenuhnya alami dan tidak ada kaitannya dengan hal lain, seperti gempa bumi atau gangguan ekosistem.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik turut memeriahkan acara tersebut di Lampung.
Dikutip dari Tribun Lampung, Umi mengatakan, kejadian ikan yang meloncat ke tanah itu terjadi tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa.
Faktanya, video ratusan ikan yang melompat di pantai yang beredar merupakan video yang direkam warga Tanggamus, ujarnya.
Meski demikian, Umi menjelaskan, tidak ada keributan di masyarakat yang mengagetkan warga sekitar.
“Tidak ada kekacauan, situasi baik. Alasan pastinya bukan pada kemampuan kita berekspresi,” kata Umi. Keanehan Ikan Lompat ke Tanah di Lampung Selatan
Dulu, fenomena loncatan ikan ke darat juga terjadi di Lampung.
Peristiwa ini terjadi di wilayah laut Lampung, tepatnya di kawasan Desa Tarahan, Katibung, Lampung Selatan, pada Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Dalam video yang beredar, beberapa warga yang menyaksikan kejadian tersebut memanfaatkan dirinya untuk menangkap dan kemudian memakannya.
Kepala Desa Tarahan, Hairul membenarkan, jenis ikan tanjan yang melompat ke tanah ini layak untuk dikonsumsi.
“Sejauh ini tidak ada keluhan, karena ikan yang dilompati masih segar dan hidup,” kata Hairul, Minggu (9/10/2022).
Meski demikian, Hairul mengaku mewanti-wanti warga agar tidak terbawa suasana dengan kejadian aneh tersebut.
BMKG juga berpesan bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan, kata Hairul.
Hairul mengatakan, kejadian ini baru pertama kali terjadi di kawasan itu.
“Sekarang laut sudah normal, ombaknya tenang,” kata Hairul.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kompol Zahwani Pandra Arsyad (saat itu) mengatakan, ikan yang naik ke tanah tersebut disebabkan oleh jaring ikan nelayan setempat.
Hasil survei yang dilakukan anggota Polairud Batu Payung yang bermarkas di dermaga PT Sarana Mitra Beton (SMB) semuanya karena arahan nelayan yang menggunakan jaring untuk mencari ikan, kata Pandra.
Pandra mengatakan, ikan yang naik ke tanah itu bukan karena sampah atau sebab lain.
Artikel ini sebagian dimuat oleh TribunLampung.co.id dengan judul Polisi Selidiki Video Viral Ratusan Ikan Lompat di Pantai Tanggamus
(geosurvey.co.id/Suci Bangun DS, TribunLampung.co.id/Oky Indra Jaya, Bobby Zoel Saputra, Joeviter Muhammad)