geosurvey.co.id, JAKARTA – Dalam dunia pelayanan kesehatan yang semakin kompetitif, kemampuan dokter dan klinik dalam membangun reputasi tidak lagi hanya bergantung pada kualitas layanan medis.
Di era digital, komunikasi strategis menjadi kunci untuk menjangkau lebih banyak pasien, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan membedakan diri dari kompetitor.
Pemandu komunikasi Celixa Yovanka menjelaskan, banyak dokter yang belum sepenuhnya memahami potensi komunikasi strategis dalam membangun citra profesional.
Menurutnya, transformasi pola komunikasi saat ini menuntut para profesional kesehatan untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif, termasuk penggunaan media sosial, media massa, dan keterampilan berbicara di depan umum.
“Komunikasi strategis bukan hanya alat pemasaran, tapi juga cara untuk menunjukkan kepedulian dan kredibilitas pasien. ahli di bidangnya”, kata Celixa, Rabu (12/11/2024).
Celixa juga menjelaskan berbagai tren komunikasi strategis yang berkembang di industri kesehatan, seperti komunikasi yang berpusat pada pasien, dimana dokter menggunakan platform digital untuk memberikan informasi pendidikan kesehatan.
Jenis konten ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dekat dengan komunitas. Selain itu, keterampilan berbicara di depan umum juga penting untuk meningkatkan reputasi Anda sebagai seorang profesional.
Celixa juga menekankan pentingnya media massa sebagai sarana membangun kredibilitas.
Hal ini didukung oleh survei Kompas tahun 2023 yang menunjukkan bahwa 70,2 persen masyarakat masih mempercayai berita dari media arus utama seperti televisi, media cetak, radio, dan berita online. Sebanyak 34,7% responden di 38 provinsi tersebut menyatakan bahwa mereka mempercayai berbagai sumber informasi yang diberikan oleh tokoh, lembaga, dan data resmi.
Oleh karena itu, dokter yang mampu menyampaikan pesan kesehatan melalui media massa dengan menarik dan informatif cenderung lebih dipercaya masyarakat. “Namun keberhasilan tersebut memerlukan strategi komunikasi yang terencana dan konsisten,” jelas Celixa.
Sementara itu, dokter gigi Saphira Kirina mengungkapkan bahwa sebelumnya ia mempertimbangkan humas (PR) hanya untuk rumah sakit besar.
Namun, kini ia menyadari bahwa PR dapat membantu klinik kecil dan praktisi perorangan mendapatkan perhatian media.
“Sebagai tenaga kesehatan, kita sering fokus pada aspek klinis, namun lupa bahwa komunikasi yang baik juga merupakan bagian dari pelayanan. Informasi yang disampaikan secara akurat tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasien, tetapi juga memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat luas,” kata Saphira.
Pendekatan komunikasi strategis yang fleksibel untuk membantu dokter dan klinik menjangkau khalayak luas, termasuk layanan seperti penulisan siaran pers, penerbitan media massa, dan pemantauan media, dirancang agar profesional kesehatan dapat menggunakan BRIEFER sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Mereka harus berkomitmen pada kontrak panjang.
Di era digital yang terus berkembang, komunikasi strategis bukan lagi sebuah pilihan, namun sebuah kebutuhan bagi para profesional kesehatan.
Dengan mengintegrasikan komunikasi yang tepat ke dalam praktik mereka, dokter tidak hanya dapat meningkatkan reputasi mereka, namun juga memberikan dampak yang lebih besar pada pendidikan dan penyampaian kesehatan masyarakat.