Komandan IDF, Herzi Halevi menyelesaikan masa jabatannya sebagai Komandan Divisi Utara di Jalur Gaza
geosurvey.co.id- Situs web Walla Israel melaporkan bahwa Kepala Staf tentara Israel memutuskan untuk menghentikan aktivitas komandan Kelompok Utara di Jalur Gaza setelah penyelidikan atas perang tersebut.
Menurut situs Israel Walla, Kepala Staf Staf Umum Israel, Herzi Halevi, telah memutuskan untuk mengakhiri masa jabatan Haim Cohen, Komandan Brigade Utara di Divisi Gaza, sebelum masa jabatannya berakhir.
Situs web tersebut menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan penyelidikan Staf Umum terhadap perang yang telah berlangsung sejak 7 Oktober.
Investigasi mengungkap kekacauan dan kinerja buruk tentara Israel pada hari pertama perang sebagai respons terhadap operasi yang dilancarkan Perlawanan di Jalur Gaza.
Channel One Israel sebelumnya melaporkan bahwa tokoh-tokoh politik dalam koalisi sangat ingin Halevi lengser dari jabatannya dalam waktu dekat.
Saluran tersebut juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz “bersikeras agar Halevi segera dibebaskan, setelah berakhirnya perang di Lebanon dan diumumkannya penyelidikan atas peristiwa 7 Oktober.”
Saluran tersebut melaporkan bahwa sumber-sumber keamanan dan politik, serta para menteri kabinet, membenarkan niat mereka agar kepala staf “menyelesaikan tugasnya dalam dua atau tiga bulan ke depan.”
Dalam situasi yang sama, situs Channel 14 Israel melaporkan bahwa Halevi “menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri setelah selesainya penyelidikan atas peristiwa 7 Oktober, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para pemimpin angkatan bersenjata.”
Tercatat, Avi Rosenfeld, komandan divisi Gaza di tentara Israel, mengundurkan diri pada Juni lalu setelah mengakui gagal menangani Perlawanan di Jalur Gaza.
Hal ini terjadi lebih dari delapan bulan setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa.
Pekan lalu, Pelayanan Publik Israel mengumumkan pesan Halevi kepada militer Israel pada tanggal 29 November bahwa ia akan membuat keputusan pribadi ketika para pemimpin mengambil tanggung jawab.
Halevi mengatakan, berbeda dengan sebelumnya, tentara Israel memilih mengadakan sesi tanya jawab ketat pada 7 Oktober saat perang sedang berlangsung. Biasanya pemeriksaan seperti itu dilakukan setelah pertarungan selesai.
Meskipun Halevi tidak memberikan tanggal yang jelas untuk berakhirnya penyelidikan tersebut, perhatian telah beralih ke persiapan dan tanggapan militer dimana sejumlah otoritas militer, keamanan dan politik Israel mengambil tanggung jawab pribadi atas kegagalan mencegah serangan tersebut.
Perlu dicatat bahwa “Israel” terlibat dalam penyelidikan atas banyak kegagalan intelijen saat ini, yang bahkan melibatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
SUMBER: AL MAYADEEN