geosurvey.co.id – Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan Iran agar tidak membalas serangan sekutunya, Israel, yang dilancarkan pada 26 Oktober.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Iran seharusnya tidak menanggapi serangan Israel.
Namun, jika Iran memutuskan untuk membalas serangan tersebut, AS akan mendukung Israel.
Iran seharusnya tidak menanggapi serangan Israel, kata Karine Jean-Pierre dalam konferensi pers, Rabu (30/10/2024).
“Mereka (Iran) tidak seharusnya melakukan hal tersebut… dan jika mereka melakukan hal tersebut, kami akan mendukung Israel untuk mempertahankan diri, namun mereka tidak seharusnya melakukan hal tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan Israel.
Menurutnya, serangan gabungan antara Iran dan Israel seharusnya berakhir setelah Israel melancarkan serangan pada Sabtu lalu.
“Iran tidak boleh salah menanggapi serangan Israel, yang seharusnya menandai berakhirnya serangan gabungan ini,” kata Lloyd Austin, Minggu (27/10/2024) seperti dilansir India Today.
Sementara itu, Iran mengancam akan membalas setiap serangan Israel, meskipun itu hanya serangan peluru di gurun pasir.
“Ketika entitas Zionis (Israel) menembakkan peluru ke gurun kita, itu berarti mereka menyerang negara kuno dan kuat,” kata Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasir Zadeh dalam pertemuan pemerintah Iran, Rabu (30/10/2024). ).
Itu sebabnya kami tidak akan memaafkannya, lanjutnya.
Iran dan Israel telah merilis narasi masing-masing yang menggambarkan dampak serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu lalu.
Israel mengklaim serangan itu menewaskan tiga sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia.
Sementara itu, Iran mengklaim serangan tersebut tidak merusak fasilitas produksi rudalnya, seperti dilansir Al Arabiya. Timeline Hubungan Israel-Iran 7 Oktober 2023 10 Oktober 2023 – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak terlibat dalam serangan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, namun memuji Kerendahan hati militer dan intelijen Israel yang tidak dapat diperbaiki telah diperbaiki. 2 Desember 2023 – Dua anggota IRGC, yang merupakan penasihat militer di Suriah, tewas dalam serangan Israel. 1 April 2024 – Israel menghancurkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Iran dan Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang menewaskan dua jenderal IRGC, termasuk Mohammad Reza Zahedi dan lima penasihat militer. 13 April 2024 – Operasi “Janji Sejati”, Iran meluncurkan sekitar 200 drone dan rudal peledak ke Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus. 30 Juli 2024 – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh bertemu Ali Khamenei di Teheran dan menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. 31 Juli 2024 – Ismail Haniyeh tewas dalam ledakan di kamarnya di Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, sementara Ali Khamenei mengatakan Israel akan menghadapi hukuman berat karena membunuh tamu penting di tanah Iran. 27 September 2024 – Sekretaris Jenderal Hamas, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh oleh Israel dalam serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon. Israel dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan di wilayah tersebut, termasuk Hizbullah dan Hamas. 1 Oktober 2024 – Operasi “Janji Sejati 2”, Iran menembakkan hampir 200 roket ke Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel yang membunuh warga sipil di Gaza dan Lebanon, serta membunuh para pemimpin IRGC, Hamas dan Hizbullah. 26 Oktober 2024 – Operasi “Hari Pertobatan”, Israel melancarkan serangan udara ke Iran dengan mengerahkan lebih dari 100 pesawat, termasuk pesawat tempur siluman F-35 Lightning II, dan menggunakan amunisi berat. Iran mengatakan serangan itu menyebabkan kerusakan kecil. Jumlah korban di Jalur Gaza
Jumlah kematian warga Palestina bertambah lebih dari 43.163 orang dan 101.510 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (31/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel. , dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023) melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa, untuk melawan pendudukan Israel dan penganiayaan terhadap Al-Aqsa sejak berdirinya Israel di Palestina. . pada tahun 1948.
Israel mengklaim ada 101 sandera hidup atau mati dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel