Netizen Tiongkok mengkritik timnasnya, pesimis bisa mengalahkan Indonesia setelah 3 kali kalah
geosurvey.co.id- Timnas China berada dalam situasi yang sangat buruk terkait dengan pendukung tim nasional sepak bolanya.
Banyak netizen Tiongkok yang mengkritik timnas Tiongkok jelang laga melawan Indonesia.
Penggemar Tiongkok merasa mereka telah kehilangan harapan setelah kekalahan beruntun melawan lawan mereka.
Beberapa netizen dan pendukung Tiongkok kini beralih dari mendukungnya menjadi mengutuk tim nasionalnya.
Laga Indonesia kontra China akan dilangsungkan pada Selasa (15/10) di Qingdao Youth Football Stadium pukul 19:00 WIB.
Media China Sohu memberitakan berita Tribunes tentang prediksi pertandingan menurut “Catam NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari prediksi tim Garuda kalahkan China 3-0”.
Artikel yang mengutip berita dari Tribune News ini termasuk di antara tiga artikel terpanas di media dalam waktu 24 jam.
Banyak netizen Tiongkok yang mengomentari prediksi Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari yang memperkirakan kemenangan 3-0 untuk Indonesia.
Ada pula yang setuju dengan ramalan Raja Sapta Oktohari.
Berikut beberapa komentar netizen Tiongkok yang mengomentari prediksi Raja Sapta Oktohari yang menyebut Indonesia bisa menang 3-0:
“Kurang, mungkin lima,” tulis salah satu netizen Tiongkok.
“Sepak bola Tiongkok adalah sebuah lelucon,” tulis pendukung Tiongkok lainnya.
“Melihat prediksi skormu, aku tahu kamu adalah fans palsu dan tidak cukup obyektif! Indonesia berpeluang besar menang 4-0!”
“Sepak bola Tiongkok adalah lelucon, lelucon bagi 1,4 miliar orang.”
“Tiongkok tidak seharusnya menjadi tim sepak bola”
“Pesimis sekali, mereka semua pemain Eredivisie dan tim sepak bola minimal 5-0. Kami optimistis dengan Indonesia dan mereka tidak akan mengecewakan kami.”
“Tim sepak bola Tiongkok adalah sampah, mengapa tidak dibubarkan? Orang-orang ini hanya membuang-buang makanan dan merugikan rakyat Tiongkok.”
“Pada level tim sepak bola nasional (Tiongkok) seperti ini, bahkan tim sekolah menengah Jepang pun tidak bisa menang (melawan).”
“Akan ada selisih lima gol”
Tekanan pada pelatih Tiongkok
Pertandingan Tiongkok melawan Indonesia akan menjadi hari yang menentukan bagi pelatih Tiongkok Branko Ivankovic.
Pelatih Branko Ivankovic sudah tidak punya peluang untuk mempertahankan posisinya, ia tidak punya pilihan selain menang atau seri melawan Indonesia. Branko Ivankovic bisa dipecat jika kalah.
Laga keempat babak 16 besar kualifikasi Piala Dunia Asia akan menjadi penentu pada 15 Oktober waktu Beijing.
Tim sepak bola putra Tiongkok akan pulang kampung menghadapi tim sepak bola putra Indonesia.
Laga ini akan menjadi laga terpenting bagi timnas, bukan hanya karena timnas Indonesia menjadi rival China di kualifikasi, tapi juga karena timnas sudah kalah tiga kali berturut-turut.
Tentu tidak mudah bagi tim saat ini, jika kalah dampaknya bisa sangat besar.
Timnas Indonesia sebagai tim dengan peringkat terbawah di Grup C.
Menurut media China Sohu, kekuatan yang ditunjukkan Timnas Indonesia di tiga laga awal tidak sesuai klasifikasinya. Hal ini disebabkan banyaknya tambahan pemain naturalisasi.
Pada laga babak pertama, Indonesia bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi. Sebaliknya, pada periode tersebut, tim Indonesia memiliki keunggulan luar biasa dibandingkan tim nasional sepak bola putra Indonesia di dunia.
Di babak kedua, Indonesia kembali bermain imbang dengan Australia di kandang sendiri. Indonesia menahan imbang kontroversial 2-2 dengan Bahrain pada laga babak ketiga yang baru saja dimainkan.
Jika bukan karena keputusan wasit yang kontroversial, Indonesia akan mengamankan kemenangan pertama mereka di babak tersebut. Indonesia tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan.
Meski berada di urutan kedua terakhir grup, mereka hanya tertinggal 1 poin dari lawannya. Selain Jepang, tim sepertinya akan segera dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia AS 2026.
Hasil tersebut pun memberikan kepercayaan penuh kepada tim Indonesia. Setelah bermain imbang di pertandingan terakhir.
Jay Idges mengatakan: “Hasil imbang melawan Bahrain terasa seperti kekalahan, namun tidak ada gunanya mengeluh tentang apa yang terjadi di masa lalu. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dari masa lalu dan terus maju,” kata Jay Idges.
Ya, Timnas Indonesia dinilai terlemah di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebelum babak ini dimulai, banyak pihak yang tidak percaya dengan kekuatan timnas Indonesia. Nyatanya Indonesia membuktikan ketangguhannya, bahkan Garuda menilai hasil imbang melawan Bahrain sama saja dengan kekalahan.
Keputusan kontroversial wasit akan mendongkrak upaya mereka memenangkan laga tandang di Qingdao.
Jumlah pemain naturalisasi di timnas Indonesia bertambah menjadi 13 setelah daftar kualifikasi Piala Dunia diumumkan pada Oktober lalu.
Dengan dua pemain naturalisasi baru, Hilgers dan Reinder, keduanya terpilih, skuad yang dinaturalisasi sepenuhnya kini dapat bermain melawan Tiongkok.
Sebenarnya rencana naturalisasi tim Indonesia baru diumumkan secara resmi tahun lalu, namun kemajuannya pesat.