Tempatkan komunitas hiburan, pendekatan Kemenpora dalam melibatkan Gen Z dalam program remaja
geosurvey.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipimpin Menteri Dito Ariyotedjo tampaknya punya cara tersendiri untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam program kepemudaan.
Melalui peran serta Kemenpora, program Kemenpora dengan mengambil manfaat yang tepat sasaran dikatakan mampu menghasilkan cara-cara yang mudah dipahami dan tidak kaku.
Ahmed Ridho Baihaki, Ketua Komunitas COSU Forum.id mengaku terkejut dengan kinerja Menpora Dito Ariotedjo.
Diakui Abe, sapaan akrabnya, Kemenpora tidak menyangka bisa fokus terhadap pemuda di segala aspek.
“Saya kaget dengan program Kemenpora, saya kaget karena awalnya saya pikir itu berat, tapi siapa sangka kalau urusan pendidikan tetap diutamakan, dan dengan hiburan- itu sesuatu yang yang bisa dilakukan oleh generasi muda. Selamat menikmati, dari sinilah saya memahami bahwa Kemenpora benar-benar mengawasi pemuda dan mendapatkan apa yang diinginkan pemuda,” kata Abe, Sabtu (12/10/2024).
Ia mengatakan Kemenpora menyambut baik seluruh generasi muda dari berbagai latar belakang.
Kemenpora juga mendengarkan pendapat dan memberikan apa yang diinginkan pemuda, ujarnya.
“Dari yang saya lihat selama ini, Kemenpora sudah melakukannya dengan baik, walaupun sangat baik, Kemenpora sangat menanyakan kebutuhan mitra-mitranya, masyarakat dan bila diperlukan Kemenpora mendukung. pemuda. kebutuhan masyarakat, dan ini juga “Hal ini dikarenakan program-program Kemenpora selalu sejalan dengan keinginan Generasi Z”, ujarnya.
Menurut Abe, salah satu kesuksesan Daito adalah mereka merangkul komunitas hiburan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga menyediakan ruang bagi kelompok hiburan untuk menggelar acara.
“Banyak komunitas yang punya hiburan yang saya belum tahu, tapi selama ini Kemenpora sudah banyak meliput, bahkan dalam acara penghargaan, komunitas sepeda, seniman, lukisan, teater. , menari dan lainnya menurut saya “Senang sekali bisa terlibat di komunitas dari berbagai bidang dan hobi,” ujarnya.
Ia berharap Kemenpora bisa lebih terlibat dengan masyarakat lain yang sedang berkembang agar tidak merasa diabaikan oleh pemerintah.
“Mungkin kedepannya Kemenpora bisa memperkenalkan lebih banyak lagi teman-teman komunitas unik seperti Polyglot Indonesia, Reenactor Indonesia, Makam Indonesia, Komunitas Hong dan komunitas masa kini.