geosurvey.co.id, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendorong Koperasi Kopi Wonosalam di Jombang, Jawa Timur, untuk berkembang sebagai bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR).
ITS dan TMMIN membawa pembenahan sektor agroindustri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui proyek terbarunya bersama Koperasi Kopi Wonosalam.
Dalam kerjasama ini, TMMIN mendampingi ITS dalam menerapkan prinsip Toyota Production System (TPS) di Koperasi Kopi Wonosalam dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kopi dengan mengintegrasikan para petani kopi lokal sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. tidak. hanya diterima pasar dalam negeri, namun juga merambah pasar ekspor.
Toyota Indonesia bersama ITS menerapkan TPS untuk memberikan tiga solusi utama dalam pengembangan Kopi Wonosalam, dengan fokus pada keunggulan operasional (proses produksi terbaik), jaringan canggih (perluasan jaringan) dan sentrisitas manusia (pengembangan sumber daya manusia).
Warih Andang Tjahjono, konsultan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan kebutuhan lahan produksi saat ini hanya 100 hektare dari potensi sekitar 2.500 hektare. Warih menegaskan, pemulihan industri kopi dan swasembada pangan di Indonesia bisa dimulai dari Wonosalam. “Ini awal yang baik bagi industri kopi di Indonesia. Pemerintah Indonesia ingin swasembada meski bukan kopi,” ujarnya, Jumat (12/6/2024).
Warih juga mengatakan kopi terus diimpor. Padahal semua yang Anda butuhkan ada di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor kopi kategori HS0901 mencapai $32,07 juta pada Maret 2024. Nilai tersebut meningkat 18,04 persen secara year-on-month (mtm).
Impor kopi golongan HS0901 pada Maret 2024 berjumlah $32,07 juta, meningkat sekitar 18,04 persen.
Negara asal utama impor kopi Indonesia adalah Vietnam dan Brazil. Namun Indonesia juga mengekspor kopi senilai $87,45 juta. Bulan Maret 2024 kopi juga diekspor, nilai ekspor kopi kita $87,45 juta.
“Satu hal yang pasti dari TPS (Toyota Production System, catatan redaksi) adalah kunci menghilangkan pemborosan. Penghapusan pemborosan di semua pekerjaan dan aktivitas. Caranya berbeda-beda,” ujarnya.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jenderal Benny Soetrisno mengatakan, pihaknya terus mendorong Koperasi Kopi Wonosalam untuk meningkatkan ekspornya.
“Tugas saya di GPI adalah mendukung pelaku ekonomi yang ingin mengekspor produk. Ini bagaimana saya bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
GPI juga siap membantu Koperasi Wonosalam untuk menghubungkan pengusaha dengan pembeli di luar negeri. “Kami buka 24 jam.”
Edi, Ketua Koperasi Kopi Wonosalam, mengatakan, ia mengekspor kopi Excelsa sebanyak 1 ton ke Jepang, 12 ton ke Malaysia, dan 200 kilogram ke Jerman, yang langsung tergolong langka.
Saat ini, kata Edi, kapasitas produksi kopi Wonosalam mencapai 20 ton per tahun.
Produk UMKM Kopi Wonosalam terdiri dari tiga jenis utama yaitu Robusta (65,8 persen), Excelsa (21,1 persen) dan Arabika (13,2 persen), dengan berbagai bentuk produk seperti kacang ijo, biji sangrai, dan biji giling tersedia dalam dua kualitas yang tersedia: dan Premi.
Sejak tahun 2022, Koperasi Kopi Wonosalam telah mengekspor kopi Excelsa ke Malaysia dan Thailand. Untuk lebih menggali potensi ekspor, TMMIN membantu Koperasi Kopi Wonosalam untuk membuka akses ekspor yang lebih luas melalui GPEI (Asosiasi Pengusaha Ekspor Indonesia) dan/atau Kementerian yang bertanggung jawab di bidang ekspor.