Laporan reporter geosurvey.co.id Dennis Destriavan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Kesehatan) Budi Santoso menolak anggapan MinyaKita tidak bermerek dan tidak dipasarkan secara massal.
MinyaKita adalah merek dagang milik Kementerian Perdagangan.
– Tidak ada apa-apa. Siapa yang mengatakan ini? tanya Budi kepada wartawan Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (12/6/2024).
Kantor Presiden mengklaim ada dua faktor yang mendukung kenaikan harga MinyaKita di pasaran.
Diantaranya adalah MinyaKita yang telah menyebar ke pasar massal, dan sejumlah besar minyak nabati yang telah menyebar ke luar negeri sebagai minyak nabati.
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Ketiga Bidang Perekonomian Eddie Priono dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi.
MinyaKita mencatatkan entri minyak besar pada Selasa (12/3/2024).
Edi mengaku mendapat informasi tersebut dari Badan Pengawas Persaingan (KPA). Pada tahun 2023, kemasan MinyaKita ditemukan telah dibuka dan dijual sebagai minyak curah. Metode ini diterapkan karena mahalnya harga minyak dalam jumlah besar.
Menurut Direktur Komoditas Esensial dan Komoditas Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wishnubroto, penurunan harga MinyaKita bukan karena rantai distribusi yang panjang dan rumit.
“Pemasok ini memiliki pengecer lain. Oleh karena itu jaringannya panjang. Kami sedang mencoba mencari tahu terlebih dahulu,” kata Bambang, Kamis (12 Mei 2024) di Kantor Pelayanan Katering Nasional di Jakarta.