Laporan dari geosurvey.co.id, Nitis Havaroh
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Pangan Zulkifli Hasan (Julhas) mengakui pencapaian tujuan Indonesia untuk mencapai kecukupan pangan pada tahun 2028 merupakan tugas yang kompleks dan bahkan rumit.
“Kalau menurut saya, mencapai swasembada itu ribet. Ya ribet,” kata Zulhas dalam konferensi INDEF ‘Sarasehan 100 Ekonom Indonesia’ di Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).
Menurut Julhas, pertanian saat ini menghadapi banyak permasalahan yang perlu diselesaikan. Dimulai dengan irigasi dan tanah untuk bercocok tanam semakin berkurang.
Julhas mengatakan, pihaknya mengalami kemajuan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Meski persoalan pangan ini terkait hampir semua kementerian, namun tidak hanya terkait Kementerian Pangan saja.
“Kalau bicara benih, sekarang BRIN, karena pertanian tidak boleh lagi diteliti atau dipelajari. Kadang-kadang ada pembicaraan penyesuaian agama di BRIN, karena kita membutuhkan jenis beras yang terbaik. itu. Jadi tidak mudah,” kata Zulhas. .
Selain itu, Julhas mengomentari permasalahan pupuk yang tampaknya sulit didapat oleh petani. Sebab, petani mendapat subsidi pupuk karena sistem administrasi yang panjang.
Menurut dia, ada sembilan Undang-Undang Pemerintah (PP), lima Undang-undang Presiden (Perpres), dan Undang-undang Menteri (Permen) yang mengatur soal pupuk. Ia juga mengingatkan, pupuk bersubsidi pemerintah bisa sampai ke petani setelah panen.
“UU Presiden, UU Gubernur, UU Menteri Keuangan, UU Pertanian, UU Perdagangan, pupuk sudah banyak disebar, mungkin pupuk akan datang saat petani panen, masih banyak yang harus dilakukan. Belum pada irigasi, saya tidak tahu. Saya kira itu yang perlu diselesaikan,” kata Julhas.
Meski demikian, Zulhas meyakini kecukupan pangan dapat terwujud berkat dukungan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa Indonesia bisa memiliki cukup pangan pada tahun 2028. Selesai
“Saya yakin ini bisa diselesaikan karena saya mendapat dukungan dari presiden. Karena presiden selalu berbicara tentang swasembada pangan, kalau presiden mendukung biasanya semua bisa diselesaikan,” kata Julhas.
“Apa yang tidak bisa diselesaikan kalau Presiden setengah hati, kalau ini Pak Prabowo, katanya di mana-mana kemandirian, kemandirian. Jadi saya punya sumber yang kuat, Yang Mulia Presiden, dan saya kira ini bisa kita selesaikan. masalah. bisa menyelesaikannya, dan saya yakin kita bisa,” tambahnya.