geosurvey.co.id, JAKARTA – Wasit kontroversial akan memimpin pertandingan Putaran Ketiga Piala Dunia FIFA 2026 Asia antara China dan Indonesia pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Wasit Timur Tengah akan memimpin pertandingan di Qingdao Youth Football Stadium pada pukul 19:00.
Arbiternya adalah hakim Oman Omar Al Ali.
Sebelumnya, Timnas Indonesia dirugikan pada laga melawan Bahrain karena keputusan wasit.
Wasit Timur Tengah Al-Kaf sengaja “merampok” kemenangan Indonesia melawan Bahrain, klaim banyak orang.
Mengapa Hakim Omar kontroversial?
Omar Al Ali dikenal tak segan-segan memberikan hukuman kepada pemain.
Salah satu aksi Al-Ali yang paling “brutal” terjadi pada pertandingan Liga Pro UEA antara Shabab Al-Ahly dan Al-Wasl.
Pada pesta yang digelar pada 24 Desember 2023 itu, Al-Ali mengeluarkan total 11 kartu.
Rinciannya: 10 kartu kuning dan satu kartu merah.
Di tahun yang sama, tepatnya bulan Oktober, pada laga melawan Shabab Al-Ahly Al Nasr, Al-Ali mendapat tujuh kartu kuning dan dua kartu merah.
Shabab Al-Ahli kembali dirugikan akibat keputusan wasit.
Karena mereka semua diberi kartu merah.
Kepemimpinan Al-Ali juga sempat menuai kontroversi saat Australia menjamu Bahrain pada laga pertama Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Asia 2026.
Pemain tim tuan rumah Al-Ali Kusini Yengi langsung mendapat kartu merah pada menit ke-77 karena melakukan pelanggaran terhadap Syed Bakr.
Keputusan ini mempersulit pengembangan permainan di Australia.
Sementara itu, Bahrain yang punya keunggulan jumlah pemain leluasa mengeksploitasi pertahanan musuh.
Alhasil, tim tamu unggul terlebih dahulu pada menit ke-89 lewat gol bunuh diri Harry Southar.
Skor tetap bertahan 1-0 hingga jeda.
Al-Ali menjabat sebagai hakim selama 10 tahun.
Dia telah menjadi wasit reguler di Liga Pro UEA sejak musim 2014-2015.
Menurut Transfermarkt, Al-Ali telah menjadi wasit dalam 173 pertandingan di semua kompetisi.
Al-Ali menerima 662 kartu kuning dan 30 kartu merah selama karirnya.
Apa jawaban Eric Tohir?
Menanggapi hal tersebut, Eric Tohir selaku Ketua Umum PSSI berharap ucapan Omar Al Ali benar.
“Ini China vs Indonesia, wasitnya dari Timur Tengah, menurut saya dia netral,” kata Eric Tohir dalam podcast di saluran YouTube Liputan6.
Eric Tohir pun menekankan agar rekan satu timnya bermain dengan semangat dibandingkan mengkhawatirkan wasit.
Sulit kalau kita selalu mencari sisi gelapnya, jelas Ketua Umum PSSI itu.
“Sekali lagi saya ingin melatih tim saya menjadi pejuang,” tutupnya.
Pers Tiongkok gembira
Menurut media Tiongkok Sohu, kabar baiknya adalah pertandingan antara Tiongkok dan Indonesia akan dipimpin oleh Omar Al Ali.
Pers menyebut ini satu-satunya kabar baik bagi tim nasional sepak bola Tiongkok.
Menurut informasi yang diperoleh media dari manajer transfer Jerman, tim wasit pertandingan ini berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) di Asia Barat.
Wasit meliputi wasit utama, asisten wasit, wasit keempat, video wasit, dan video asisten wasit (VAR).
Menurut pemberitaan media, ketidakadilan kerap terjadi ketika timnas China dipimpin dari kiri tengah pada beberapa pertandingan sebelumnya.
Namun kali ini pertandingan melawan Indonesia bisa mengubah segalanya, tulis Sohu.
Pasalnya, ketua wasit pertandingan Indonesia-China, Omar Muhammad Ali, telah memimpin 3 pertandingan terakhir melawan tim China.
Dan tim Tiongkok tidak pernah kalah di bawah wasit.
Khusus di babak penyisihan Piala Dunia Elite Playoff Liga Champions Asia 2024-25, Timnas China berhasil mengalahkan Singapura 4-1 dan Shandong Taishan 1-1. – Di babak penyisihan grup Liga Champions Asia 2023-24, “Bangkok United” dan “Wuhan Three Cities” bermain 2:2 dengan “Urava Red Diamonds”.
Timnas China tengah menghadapi sejumlah masalah
Tak heran jika media Tiongkok menyebut kehadiran Hakim Omar Al Ali sebagai satu-satunya kabar baik.
Pasalnya, timnas China saat ini tengah dilanda sejumlah masalah dan berada dalam tekanan.
Ia mengatakan tidak banyak penonton yang datang melihat stadion tersebut karena kecewa dengan kekalahan beruntun China dari Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Media Tiongkok 163 menulis, “Tekanan terhadap para pemain Tiongkok semakin meningkat karena mereka menyadari kurangnya dukungan dan dukungan dari para penggemar di stadion.”
Belakangan, Timnas China juga mengalami kendala teknis terkait kondisi pemainnya.
Beberapa pilar tim Naga nampaknya tak bisa bermain melawan Indonesia karena cedera.
Belum lagi persoalan non teknis seperti keretakan pemain dan pelatih.
Sejumlah pemain senior di tim Tiongkok tak senang dengan apa yang ditunjukkan Branko Ivankovic dalam game plan-nya. Alhasil, pelatih asal Kroasia itu dikucilkan dan diabaikan.
Selain itu, pemecatan Branko Ivankovic sebagai pelatih kepala tidak bisa disembunyikan.
Jika keputusan memecat Ivankovic sudah diambil, Asosiasi Sepak Bola China sudah punya opsi untuk menggantikannya.