geosurvey.co.id, JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) merilis laporan mengenai pusat perkotaan di Pakistan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak kota yang tidak dapat dihuni.
Daily Mail pada Minggu (3/11/2024) melaporkan, laporan ADB menunjukkan kondisi perkotaan Pakistan memburuk akibat urbanisasi yang tidak terkendali, infrastruktur yang tidak memadai, dan tata kelola yang buruk.
“Urbanisasi yang tidak terdeteksi dan tersembunyi telah menghalangi analisis menyeluruh terhadap isu-isu relevan dan pertimbangan yang tepat mengenai peluang yang timbul dari urbanisasi. “Perkiraan yang terlalu rendah ini akan memungkinkan pembangunan dan perencanaan kota mampu merespons tantangan-tantangan perkotaan yang aktual dan yang sedang berkembang.”
Tanpa reformasi yang segera dan komprehensif, permasalahan ini dapat memburuk dan berdampak pada jutaan penduduk, tegas laporan tersebut.
Laporan ADB yang berjudul “Penilaian Perkotaan Nasional Pakistan” menyatakan bahwa dengan populasi perkotaan yang diperkirakan mencapai 99,4 juta pada tahun 2030, atau 40,7% dari total penduduk Pakistan, tekanan terhadap tata kelola perkotaan, termasuk infrastruktur dan layanan tata kelola perkotaan, akan meningkat. .
Ketika kota-kota seperti Karachi mencatat lonjakan kejahatan di tengah kesulitan ekonomi, laporan ADB menyoroti tantangan yang akan dihadapi Pakistan di tahun-tahun mendatang.
Populasi Pakistan diperkirakan akan tumbuh rata-rata per tahun sebesar 2,55 persen dari tahun 2017 hingga 2023, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2020 dan 2021, kata ADB dalam laporannya. Hal ini tercermin dari pertumbuhan penduduk perkotaan sebesar 3,65% per tahun, dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan penduduk pedesaan.
“Hal ini menjadikan total populasi Pakistan menjadi 241,5 juta pada tahun 2023 (16,3% lebih banyak dibandingkan tahun 2017), dengan populasi perkotaan sebesar 93,8 juta (meningkat empat kali lipat sejak tahun 1981),” kata laporan itu.
Kepadatan penduduk di perkotaan
Meskipun laporan ADB mengatakan jumlah penduduk perkotaan di Pakistan diremehkan, analisis terhadap data di negara tersebut menunjukkan adanya sisi yang lebih gelap.
Seiring dengan meningkatnya tantangan urbanisasi, ADB menyadari bahwa Pakistan perlu mendukung kebijakan, perencanaan dan investasi yang lebih besar untuk menjadikan kota-kotanya aman, tangguh dan berkelanjutan, serta pusat-pusat ekonomi yang memberikan peluang pendapatan, pendidikan dan mata pencaharian yang berkelanjutan. Bahkan lebih baik.
Laporan ADB juga menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan penduduk di wilayah perkotaan menjadikan kota sebagai pembawa penyakit menular yang efektif, yang banyak di antaranya diperburuk oleh perubahan iklim.
Laporan tersebut menunjukkan bagaimana faktor-faktor seperti kegagalan layanan publik, perencanaan kota yang tidak memadai, perumahan yang tidak memadai dan ancaman perubahan iklim berkontribusi terhadap penurunan kualitas hidup di kota-kota di Pakistan.
Dalam rekomendasinya, ADB menekankan kebutuhan mendesak akan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk perkotaan.
Laporan tersebut menguraikan beberapa inisiatif utama untuk meningkatkan lingkungan hidup di kota-kota Pakistan:
Investasi di bidang infrastruktur: ADB menekankan perlunya meningkatkan investasi di bidang infrastruktur perkotaan, khususnya pasokan air, sanitasi, pengelolaan limbah, dan sistem transportasi umum.
Perumahan yang Terjangkau dan Perencanaan Kota: Mengembangkan solusi perumahan yang terjangkau dan menerapkan langkah-langkah perencanaan kota yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan populasi perkotaan.
Laporan tersebut menyerukan peraturan yang lebih ketat untuk mengekang pertumbuhan permukiman informal dan mendorong pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Selain itu, laporan ADB merekomendasikan untuk memprioritaskan penanganan permasalahan lingkungan seperti polusi udara dan air.
Laporan tersebut merekomendasikan penegakan peraturan lingkungan hidup yang lebih ketat, mengurangi emisi industri dan mendorong ruang hijau di perkotaan.
ADB juga merekomendasikan peningkatan transparansi dan akuntabilitas di semua tingkat pemerintahan untuk mencegah korupsi dan inefisiensi.
Kemitraan Pemerintah-Swasta: Laporan ini merekomendasikan untuk mendorong kemitraan pemerintah-swasta (KPS) untuk membiayai proyek-proyek perkotaan berskala besar seperti jaringan transportasi dan sistem pengelolaan limbah.
Kualitas hidup masyarakat Pakistan
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat di Pakistan memberikan tekanan pada kota-kotanya, karena situasi makroekonomi yang masih belum menentu, hal ini menunjukkan adanya pola urbanisasi baru yang akan membantu menjadikan kota-kotanya lebih layak untuk ditinggali dan ditinggali.
Menurut editorial di harian berbahasa Inggris Pakistan, negara tersebut harus memperhatikan saran dari ADB dan para ahli lainnya.
Judulnya berbunyi: “Warga Pakistan berhak mendapatkan kota yang lebih bersih, lebih hijau, dan berkelanjutan yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua, diatur oleh lembaga hukum dan ketenagakerjaan yang transparan, dan harus mengganti daerah kumuh dengan perumahan perkotaan yang terjangkau dan layak bagi kelas pekerja.” “Pemerintah.
Laporan ADB memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi kota-kota di Pakistan saat ini, dengan menggambarkan kondisi kehidupan yang semakin tidak tertahankan akibat pesatnya urbanisasi, infrastruktur yang tidak memadai, dan tata kelola yang buruk.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa tantangan yang dihadapi pusat kota tidak akan bertambah dan akan berdampak pada kualitas hidup jutaan penduduk jika tidak ada tindakan segera.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan multifaset, termasuk investasi di bidang infrastruktur, perencanaan kota yang komprehensif, dan penguatan pengelolaan dan tata kelola lingkungan.
Laporan ini menyerukan kepada para pembuat kebijakan untuk memprioritaskan pembangunan perkotaan dan memastikan bahwa kota-kota di Pakistan lebih dinamis, berkelanjutan, dan berketahanan di masa depan. Namun perjuangan Pakistan terus berlanjut karena pemerintah tidak mempunyai peran dalam memperbaiki situasi di negara tersebut.
SUMBER