Laporan TribuneNews24.com, lapor Nitis Hawaroh
TribuneNews.com, JAKARTA – Menteri Pembangunan Nasional Republik Indonesia Rachmat Pambudi meyakini rencana program pangan gratis (MBG) yang dimulai pada awal tahun 2025, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,1 persen.
Menurutnya, program MBG ini mampu membantu pertumbuhan ekonomi lebih dari 0,1 persen. Ada pula dampak yang lebih luas terhadap pencapaian kesetaraan di Indonesia.
“Diperkirakan pertumbuhan ekonomi minimal 0,1 persen bisa dicapai melalui proyek ini. Dan menurut perkiraan awal, tidak hanya 0,1, tapi bisa ditingkatkan lagi. Dan pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan karena pangan bergizi gratis. Peristiwa ekonomi 2025 pada Sabtu (23/11/2024).
Rachmat Pambudy mengatakan, program MBG jika dilihat dari sisi sumber daya manusia (SDM) merupakan proyek investasi dan langkah tepat waktu untuk mengatasi kekurangan gizi.
“Dan kita tahu bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami gizi buruk, terutama pada ibu hamil, anak balita, serta siswa SMP, SMA, dan pesantren di pesantren.”
Selain itu, Rachamat Pambudi mengatakan program MBG tidak hanya berperan dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif. Namun juga secara ekonomi, karena program tersebut dapat menarik tenaga kerja.
“Secara ekonomi, pemberian pakan gratis juga meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Program pangan yang akan dilaksanakan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
Hal itu disampaikan Pak Muliani pada konferensi pers Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Batavia, Jumat (16/8/2024).
Jaksa penuntut umum mengatakan program tersebut diperkirakan akan memberikan dampak yang luas.
Terutama untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi anak-anak di Indonesia. Tentu saja nutrisi ini berkaitan dengan lahirnya kemampuan manusia yang lebih tinggi.
Perkembangan pangan bergizi ini juga akan memberikan dampak ekonomi, membantu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah serta perekonomian daerah.
“Program utama Presiden terpilih, memberi makan gratis senilai 71 triliun, sudah ada. Tujuannya untuk melahirkan anak-anak yang cerdas,” kata Pak Muliani.