Reporter Tribune News.com Aisya Narshyamsi melaporkan
Tribune News.com, Jakarta – Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan dapat mengenalkan bayi pada tekstur dan rasa makanan yang berbeda.
Pertanyaan yang sering ditanyakan para orang tua adalah apakah gula dan garam diperbolehkan dalam MPASI?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Dr. Lovely Daisy mengatakan MPASI perlu membatasi asupan gula dan garam pada anak.
“Sesuai dengan ‘Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak’ yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2020, konsumsi gula dan garam dalam MPASI sebaiknya dibatasi,” jelas Daisy di Jakarta.
Asupan gula dalam bentuk gula dibatasi kurang dari 5 persen dari total kalori untuk anak di bawah usia 2 tahun. Asupan gula yang dianjurkan adalah gula alami seperti buah segar, jus buah, atau produk tanpa pemanis, ujarnya. di situs resminya pada Kamis (19/12/2024).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 Pedoman Gizi Seimbang mengatur pesan gizi seimbang pada anak usia 6-24 bulan.
MPASI paling baik jika tidak menggunakan tambahan gula dan garam, perasa, pewarna dan pengawet.
“Harap diingat bahwa gula juga terdapat pada makanan berkarbohidrat sederhana lainnya, sehingga tidak perlu menambahkan gula pada MPASI,” lanjut Daisy.
Untuk menambah rasa, orang tua bisa menggunakan bumbu tambahan lainnya, seperti tomat, bawang bombay, jahe atau bumbu alami lainnya.
Terkait konsumsi garam, Peraturan Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Rekomendasi Kecukupan Gizi Bagi Penduduk Indonesia mensyaratkan 370 mg natrium per hari untuk anak usia 6-12 bulan, sedangkan 800 mg per hari untuk anak usia 1-3 tahun.
Oleh karena itu, anak usia 6-23 bulan membutuhkan garam kurang dari 1 gram per hari, lanjut Lovely Daisy.
Kebutuhan garam sebenarnya bisa dipenuhi dari kandungan natrium makanan segar.
Berdasarkan ‘Tabel Komposisi Pangan Indonesia’ yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2020, banyak bahan makanan baru yang mengandung natrium antara lain:
100 gram daging ayam segar mengandung 109 mg natrium
100 gram hati ayam segar mengandung 1.068 mg natrium
100 gram ikan teri segar mengandung 554 mg natrium
100 gram bawal mengandung 129 mg natrium
100 gram udang segar mengandung 178 mg natrium
100 gram telur ayam kampung mengandung 190 mg natrium
100 gram telur ayam segar mengandung 142 mg natrium
100 gram gram matang mengandung 447 mg natrium
MPASI diolah dari makanan keluarga
Selain itu, Dr. Lovely Daisy mengatakan, untuk anak di atas 1 tahun, MPASI bisa diambil dari makanan keluarga.
Namun pada saat persiapan, makanan harus dipisahkan terlebih dahulu sebelum ditambahkan bumbu seperti gula, garam atau rempah-rempah.
“Anjuran pola makan seimbang umumnya menganjurkan pembatasan asupan gula, garam, dan minyak, sehingga makanan keluarga harus rendah gula dan garam,” ujarnya.
“Pedoman global dari UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan untuk menghindari tambahan gula dan garam pada makanan dan minuman di rumah.”
Daisy mengingatkan MPASI, konsumsi gula dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari, apalagi jika gula dan garam dikonsumsi berlebihan.
Gula dapat berkontribusi terhadap asupan energi berlebihan yang menyebabkan obesitas dan kerusakan gigi.
Ginjal anak-anak tidak dapat mencerna garam dalam jumlah besar seperti ginjal orang dewasa.
Jadi terlalu banyak natrium merusak fungsi ginjal.
Selain itu, asupan gula dan garam selama MPASI dapat menyebabkan preferensi seumur hidup terhadap makanan manis dan asin, tutupnya.