Koresponden Tribun News Chorul Arifi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Hari Ibu diperingati setiap tahun untuk mengapresiasi dan merayakan peran ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun ini, para ibu diimbau untuk lebih waspada terhadap risiko penyakit talasemia beta mayor.
Thalassemia adalah kelainan darah bawaan di mana tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin untuk membawa oksigen.
Akibatnya, penderita seringkali menjalani pengobatan jangka panjang sehingga memerlukan perawatan dan pemeliharaan intensif seperti transfusi darah.
Penderita Thalassemia memerlukan perawatan seumur hidup dan bergantung pada dukungan keluarga, terutama peran ibu dalam memberikan kekuatan fisik.
Perkumpulan Wanita WOMB menggalang kesadaran tentang Thalassemia Beta “Cahaya Harapan: Ibu, U Tangarang, Alam Sutera, Bidadari”.
Menurut pendiri Julia Margaret dan Mike Vilianti, lebih dari 100 anggota berpartisipasi dalam kampanye kesadaran thalassemia beta ini dan salah satu beta mayor memutuskan untuk menjadi donor darah permanen untuk thalassemia beta dan didorong untuk membantu anak-anak thalassemia beta. seorang anak
Acara edukasi ini mempertemukan Apollo Hospital, Mumbai, India oleh DR Punit Jain yang memberikan informasi detail mengenai Beta Thalassemia Major dan cara pengobatannya.
Tasya Vidya Krisnadi, Direktur Pendopo Kawan Lama Group, terlibat dalam mendukung lebih dari 250 UKM di Indonesia, menyoroti peran keluarga sebagai salah satu pilar pendidikan perempuan dan memperkuat perekonomian keluarga.
Julia Margaret menjelaskan pada tahun pertama WOMB Women’s Society mampu membekali perempuan untuk mengeksplorasi potensi dirinya dengan menambah keterampilan melalui berbagai keterampilan seperti MUA (Makeup Artist), belajar bahasa Inggris, memasak, public speaking, keuangan dll. Manajemen dan lain-lain.
“Kami percaya bahwa kekuatan dan dukungan seorang ibu tidak hanya terletak pada perannya dalam keluarga tetapi juga pada kemampuannya untuk menciptakan perubahan dan motivasi yang lebih besar,” kata Julia Margaret, pendiri Komunitas Wanita WOMB.