Laporan wartawan geosurvey.co.id, Rina Ayu
geosurvey.co.id, LAMPUNG — Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka meninjau langsung Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Lampung Tengah dan Lampung Selatan, Jumat (20). . /12/2024).
Di Lampung Tengah, ia bertemu dengan seorang anak laki-laki atau badut berusia dua tahun. Badut memiliki berat dan tinggi badan di bawah standar usianya.
Isyana juga menemukan ibu hamil 26 minggu dan ibu hamil 22 minggu memiliki pemeriksaan lingkar lengan (ungu) dan hemoglobin (Hb) di bawah standar.
Pihaknya kemudian memberikan paket nutrisi berupa telur, susu, dan beras.
Selain memberikan edukasi kepada orang tua dan calon orang tua tentang cara merawat anak untuk mencegah stunting.
“Kami tidak ingin program hanya sekedar program seremonial. Kami ingin ada evaluasi dan monitoring lebih lanjut untuk melihat apa saja kendala di lapangan./12/2024).
Dalam kesempatan itu, Isyana mengenang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai masa krusial untuk mencegah anak mengalami stunting atau gagal tumbuh.
Ini yang ingin kita coba. Mencegah lambannya pencapaian Asta ke-4 Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yaitu pembangunan sumber daya manusia untuk mencapai Generasi Emas 2045, jelasnya. mantan pembaca berita di sebuah stasiun televisi nasional. .
Sebelumnya, pada awal Desember, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Wihaji mencanangkan Gerakan Orang Tua dan Ibu Pencegahan Stunting (Precar).
Melalui program Genting, seluruh pihak yang ingin menjadi orang tua asuh dapat menemukan tujuan pasti Keluarga Berisiko.
Data yang digunakan adalah Pendataan Keluarga berdasarkan “nama dan alamat” yang dimutakhirkan setiap tahun oleh Kementerian Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga/BKKBN.