geosurvey.co.id – Hari Museum Nasional diperingati setiap tanggal 12 Oktober.
Tahun ini, peringatan Hari Jadi Museum Nasional berlangsung pada Sabtu (12-10-2024).
Penetapan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Museum Nasional didasarkan pada Konferensi Museum Indonesia (MMI) yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal 12 – 14 Oktober 1962.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Mao Amir Sutaarga yang dikenal sebagai Bapak Museum Indonesia.
Mao Amir Sutaarga memainkan peran penting dalam mempromosikan Museum Indonesia.
Secara keseluruhan, inilah sosok Moh. Amir Sutaarga dikenal sebagai Bapak Museum Indonesia. Potret Bapak Museum Indonesia Moh. Amir Sutaarga
Mohammad Amir Sutaarga dikutip dari kultur.kemdikbud.go.id lahir pada tanggal 5 Maret 1928 di Kuningan, Jawa Barat.
Sejak kecil ia bercita-cita menjadi pelaut dan belajar pelayaran di Belanda.
Namun setelah bertemu dengan ilmuwan BGKW Van der Hoop, Moh. Amir jatuh cinta pada museum.
Pada usia 22 tahun, setelah berakhirnya perang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Belanda, Amir (begitu ia disapa) mulai bekerja di Perkumpulan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia (BGKW).
Sejak saat itu, seluruh hidupnya didedikasikan untuk perkembangan museum di Indonesia.
Berkat kesabarannya, Amir ditugaskan menjadi sekretaris BGKW.
Setelah Prof Dr Hoesein Djajadiningrat mengundurkan diri sebagai Presiden BGKW, Amir diangkat sebagai penggantinya.
Tugas berat Amir adalah memelihara dan mengelola Museum BGKW secara mandiri, tanpa bantuan dana dan di bawah bimbingan tenaga ahli dari Belanda. Jurnalis mengunjungi Museum Nasional Indonesia, Jakarta pada Jumat (10/11/2024). Badan Warisan Indonesia (IHA) mengumumkan pasca rehabilitasi pasca kebakaran, Museum Nasional Indonesia akan dibuka kembali untuk umum pada 15 Oktober 2024 dengan serangkaian program interaktif dan edukatif. TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN)
Amir Sutaarga tidak hanya memimpin Museum BGKW yang kemudian menjadi Museum Pusat, tetapi juga memelopori perkembangan museologi di Indonesia.
Upaya Amir Sutaarga dalam mempromosikan museum di Indonesia berhasil menarik perhatian masyarakat penjelajah.
Pada Museum Awards 2012, Amir Sutaarga menerima Life Time Achievement Award kategori Museum.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas jasanya terhadap Museum Dunia.
Kemudian, pada 1 Juni 2013, setahun setelah menerima penghargaan tersebut, Bapak Museum Indonesia Amir Sutaarga meninggal dunia.
(geosurvey.co.id/Latifah)