geosurvey.co.id – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Calon Gubernur Sumut Bobby Nasusan pada Senin (16/12/2024)
Dilansir Tribun Solo, Jokowi menghormati keputusan partai yang memakai lambang banteng putih.
Ya, benar. “Oke, aku menghormatinya,” katanya.
Mantan Gubernur Jakarta itu menolak berkomentar mengenai pengunduran diri tersebut. Dia menerima keputusan ini.
“Juga, saya tidak bisa membela atau menghakimi. Karena keputusannya sudah diambil,” ujarnya.
Menurut dia, waktulah yang akan menentukan bagaimana situasi politik ke depan setelah PDIP dicopot dari jabatannya.
Dia bilang dia akan diuji nanti. jawaban Gibra
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka mengaku menghormati keputusan PDP.
Ya, kami mengapresiasi dan menghormati keputusan tim, kata Gibran di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa.
Ia mengaku kini lebih fokus mundur dari jabatan wakil presiden untuk membantu Presiden Pravo Subianto.
Dia berkata: “Sekarang saya akan lebih memperhatikan Presiden Pravo.
Selain itu, mantan Wali Kota Solon itu juga belum mau menjawab soal kemungkinan berpindah ke partai lain.
“Lihat,” katanya. komentar Bobby
Mengutip Media Tribune, Bobby Nasuson, kader PDP, merasa lega dan tersenyum saat ditanya soal pemecatannya.
Bahkan suami Kahiang Ayu itu mengaku memiliki hubungan baik dengan PDIP
Ucap Grand Buddha Sumut, Medan, Selasa, sambil tertawa.
Saat Bobby Nasusan berjalan, ia mengaku anggota Partai Gerindra.
Meski sudah mengundurkan diri, Megawati mengaku tetap menjalin komunikasi dengan kader partai lain yang dipimpin Sukarnoputri.
“Saya Gerindra, bukan kemarin, bukan sekarang. Saya duduk di sebelah anggota DRP Medan dari PDIP,” kata Grand Gerkra sambil bergegas keluar aula. PDIP baru saja mengumumkan pengunduran diri Jokowi, Gibran, Bobby
Ketua DPP PDIP Dedi Yevri Hunteru menjawab pertanyaan soal sikap PDIP yang memecat Jokowi dan keluarganya demi memenangkan pemilu eksekutif.
Ia pun ditanya mengapa partainya tidak memecat Jokowi di Pilpres 2024, apakah itu langkah menjaga itikad baik Jokowi tetap menjabat.
Dadi menjelaskan, PDIP memiliki nilai etika dan etika politik untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat Jokowi sebagai presiden.
“Setelah pemilu presiden dan parlemen, kami ingin fokus menyelesaikan pilkada sebagai agenda politik nasional,” kata Dedi dalam wawancara pers, Selasa.
Ia mengatakan, usai Pilkada 2024 usai, partainya akan meluangkan waktu untuk mengumpulkan pimpinan partai dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader yang melanggar aturan PDIP.
Ia mengatakan, episode ini bukan tentang Jokowi dan keluarga, melainkan tentang personel Indonesia.
Gibran dan Bobby mengaku tak mau berpartai karena belum siap mengikuti Pilpres dan Pilkada.
“Lebih baik dia dipecat setelah kontestasi politik selesai,” ujarnya.
“Jadi prosesnya jelas dan tegas, hanya mengikuti aturan dan ketentuan partai saja,” kata Dadi.
Artikel ini sebagian dimuat di tribunoso.com: Jokowi Jawab Tantangan Didepak dari PDIP Sendirian, Kehormatan: Waktu akan menguji keputusan tersebut.
(geosurvey.co.id/Deni/Taufik/Franciscus) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) (Tribun-Medan.com/Dedi Kurniawan)