Wartawan geosurvey.co.id Aysia Nursyami melaporkan
Tribun News.com, Jakarta – Cedera kepala sering terjadi pada anak-anak.
Kondisi ini biasanya terjadi saat anak sedang bermain.
Seorang anak secara tidak sengaja memukul kepalanya saat sedang bermain.
Oleh karena itu, lesi dapat terjadi baik pada kulit luar maupun pada kulit kepala.
Dokter spesialis anak RS Pondok Inda setelah seorang anak mengalami cedera kepala akibat benturan. Rahdian Amandito S.P. Ia pun membagikan langkah awal yang harus dilakukan orang tua.
Jika ada darah, bersihkan lukanya terlebih dahulu.
“Bantu sejak dini, mungkin bersihkan dulu,” ujarnya, dari kanal YouTube RS Pondok Indah, Minggu (22/12/2024).
Kedua, pegang permukaan yang berdarah.
Ketiga, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dokter juga menjelaskan bahwa anak tersebut perlu dibawa ke rumah sakit.
“Kami membaginya menjadi dua, saat anak berusia dua tahun dan di bawah 2 tahun,” imbuhnya.
Anak-anak di bawah usia dua tahun rentan mengalami patah tulang tengkorak.
Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seperti pemeriksaan CT-Scan.
“Kemudian kita lihat apakah ada kerusakan otak. Maka itu akan menjadi langkah kunci untuk melihat apakah kita memerlukan terapi atau pengobatan. Atau kalau kita bisa pulang, kita lihat apakah ada risiko cedera kepala,” ujarnya. .
Selain itu, jika anak terjatuh dari ketinggian lebih dari 3 meter, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
Kemudian muncul gejala seperti syok atau pingsan.
“Jadi sangat berbahaya, makanya mereka membawa saya ke rumah sakit,” sarannya.
Muntah setelah cedera kepala pada anak merupakan tanda lain yang harus diwaspadai.
Ada istirahat tanpa muntah sebanyak 5 kali.
Ini bisa jadi merupakan tanda kerusakan otak.
Sedangkan anak-anak di atas usia 2 tahun disebut memiliki risiko paling rendah.
Namun, Anda harus memantau rumah 24 jam sehari.
Di sisi lain, ia meminta orang tua tidak memberikan obat antiemetik.
Karena bisa menutupi gejalanya.
Orang tua juga disarankan untuk mempertimbangkan dampak lain setelah terjatuh.
Perubahan perilaku, seperti kejang dan keluarnya cairan dari telinga.
–